Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bocah Cilik Penjual Cilok

19 Mei 2012   14:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_189151" align="aligncenter" width="320" caption="bocah penjual cilok,dari wall teman di facebook.com"][/caption] Hari ini di dinding teman facebook kutemui sebuah foto yang cukup miris bagiku. Seorang bocah yang menurutku seumuran dengan anakku yang ketiga sekitar tujuh atau delapan tahun, memikul dagangan cilok(makanan bulat-bulat kecil terbuat dari tepung seperti bakso). Dari wajahnya yang agak coklat kehitaman menggambarkan raut wajah yang penuh dengan kerja keras. Hingga tulisan ini dibuat baru diketahui sebatas apa yang di jual dan ini infonya dari daerah kota Tegal. Masih di telusuri siapa sebenarnya bocah cilik penjual cilok ini. Seperti halnya Siti si penjual bakso yang rame di beritakan beberapa minggu yang lalu, ini sekedar mengingatkan kita semua masih banyak ketimpangan dinegeri ini. Bocah yang di usianya masih bermain, belajar atau berlibur seperti saat ini, sementara dia harus kerja keras, entahlah untuk dirinya sendiri atau orang tuanya atau malah orang lain. Sebagai anak memang punya hak untuk menikmati masa kecilnya dengan baik, tapi kita kita tidak tahu dengan orang tuanya, mungkin keadaan yang mengharuskan si bocah ini sudah bekerja mencari uang. Sebagai orang tua saya sendiri juga mengajari anak mencari uang sejak kecil, tapi sekedar belajar,agar si anak merasakan susahnya mencari uang, bukan untuk bekerja sebagaimana orang dewasa untuk mencukupi kebutuhan. Teruslah berjuang sobat kecilku, semoga Allah memudahkan rizkimu dan orang tuamu. Aku salut atas perjuanganmu, menggugah semangatku untuk lebih giat lagi mencari nafkah buat keluarga. Membuatku semakin bersyukur, betapa masih banyak saudara kita yang bernasib kurang baik secara ekonomi. Cukuplah mengadu pada Allah atas nasibmu yang terjadi hari ini, sesungguhnya Dialah Sang Maha Pemberi Rizki, jangan berharap banyak pada masyarakat sekitarmu, apalagi pemerintah, yang bisa mengubah nasib adalah dirimu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun