Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Supermarket Membuat Konsumen 'Belanja Lebih'

30 Desember 2015   14:30 Diperbarui: 30 Desember 2015   16:02 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yep!

Heran, sering banget pulang belanja barang kebutuhan buat seminggu, kita dibuat bengong gegara pas buka plastik belanjaan, nemuin barang yang tak kita butuhkan tapi malah kebeli juga. Bahkan sering juga barang yang secara tak sengaja terbeli itu malah bisa dobel dobel banyaknya. Akibatnya bayaran belanjaan juga lebih banyaknya.

Well, anda gak sendiri, karena saya termasuk yang seperti itu.

Jangan salah, saya ini termasuk perempuan yang tak punya hobi belanja, dan saat belanja ke supermarket, udah modal daftar belanjaan lengkap, dan juga udah buat janji dalam hati kalau saya hanya akan beli barang yang saya  butuhkan sesuai daftar  saja. Tapi ndalalahnya janji itu malah seringnya  jarang saya tepati. Bagaimana bisa yaaa?

Tarik nafas, sabar.

Gak boleh langsung salahin diri sendiri, tak baik untuk kesehatan katanya. Sekarang,

Pernahkah anda berpikir, kalau semua belanjaan bayaran lebih saat anda belanja itu, bukan murni kesalahan anda, tapi salahnya supermarket yang pinter membuat konsumen mesti dengan tak sengaja belanja lebih akibatnya bayaran juga mesti lebih. Cara supermarket dengan segala strateginya yang crazy and eye catching dengan dalih marketing yang membuat kita sebagai konsumen secara gak sadar terpancing buat beli beli lebih banyak lagi, melupakan janji untuk beli barang sesuai daftar belanja.

Apakah cara yang supermarket gunakan?

Baiklah, ini dia cara supermarket  membuat kita, para konsumen kadang terpaksa tak bisa menepati janji membeli sesuai kebutuhan saja.

1. Konter Coklat, Permen dan yang 'Manis-manis' diletakkan pas dekat dengan kasir.

Perhatikan deh, beneran kannn, pas mau bayar, nunggu giliran cek barang belanjaan, liat coklat, liat permen yang letaknya pas banget deket kasir. Duhhh... maju mundur, beli gak yaaaa, ahhhh udah beli ajah, cuma sebatang coklat ini, gak apa juga kali. Akhirnya terbeli deh si coklat, padahal juga gak butuh-butuh amat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun