Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem Makarim Batalkan Pembelajaran Tatap Muka Semester Genap TA 2020/2021?

3 Januari 2021   06:58 Diperbarui: 3 Januari 2021   07:02 14643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim (Kompas.com)

Izin satgas covid sudah dikantongi. Izin periksa sudah terisi dan berulang di cek kembali. Di tembok-tembok kelas dan sudut-sudut sekolah, banner protokol kesehatan sudah terpasang dengan rapi. Penyemprotan disinfektan pun sudah dilakukan untuk yang kesekian kali. Masker dan faceshield sudah  lama terbagi. Handsanitizer dan sarana cuci tangan siap menanti. Besok, 4 Januari 2021, diharapkan anak-anak sudah berbaris rapi. Menerapkan jaga jarak memasuki   gerbang sekolah di saat pandemi. Tapi semua itu masih sebatas mimpi!

Itulah sekilas gambaran persiapan sekolah menyambut pembelajaran tatap muka semester genap Tahun Ajaran 2020/2021, sesuai pengumuman Mendikbud Nadiem Makarim, tanggal 20 November 2020. 

Saat itu, Mas Menteri menyampaikan bahwa sekolah boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), namun harus tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa beserta keluarga dan guru di sekolah. Selanjutnya,  izin penyelenggaraan PTM diserahkan kepada kebijakanpemerintah daerah masing-masing. 

Namun, munculnya  strain baru virus corona, yang konon lebih gampang menular dan cepat menyebar, serta masih tingginya angka positive rate. 

Ditambah melonjaknya kasus positif corona di beberapa wilayah, telah membuyarkan semua rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, di semester genap TA 2020/2021.   

Pembelajaran Jarak Jauh

Ya, lebih dari 9 bulan berlalu, pandemi Covid-19 menghantui negeri ini. Anak-anak belajar di rumah. Sekolah pun jadi sepi.  Hampir semua sekolah di tanah air menerapkan belajar daring. Istilah lain dari Belajar Dari Rumah (BDR) dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  

Maka, sejak saat itu tak ada lagi face to face relationship antara guru dengan peserta didik. Semuanya bergerak dan berinteraksi di dunia maya. Sekolah pun berlomba-lomba merancang program yang efektif dan efisien untuk pembelajaran jarak jauh ini. Memanfaatkan teknologi informasi dan jaringan internet sebagai sarana utama transfer informasi.  

Guru pun wajib mendesain ulang proses pembelajaran di kelasnya. Baik dari segi konten materi pembelajaran, strategi interaksi dengan siswa, pilihan aplikasi melalui smartphone dan PC, sampai metode penilaiannya.  Maka, email, whatsapp, google classroom, google meet, zoom banyak digunakan oleh para guru untuk mengembangkan pembelajarannya. Ini semata-mata karena mereka ingin di masa pandemi para siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik.  

Namun, semua merasakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) sering banyak kendala. Tidak sekedar masalah sinyal internet! PJJ hanya efektif dilakukan untuk kalangan mahasiswa dan tingkat sekolah menengah (SMA dan SMK).  Sangat tidak efektif bahkan tidak bisa dilakukan untuk tingkat pendidikan dasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun