Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karena Al-Maidah 51, Jumat Menjadi Keramat

3 November 2016   11:36 Diperbarui: 3 November 2016   12:00 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barangkali, tidak ada hari Jumat paling keramat melebihi hari jumat pada tanggal 04 November 2016. Karena pada Jumat ini, semua umat islam Nusantara sibuk dengan tugasnya masing-masing, khususnya untuk keselamatan bangsa Indonesia. Semua umat islam memikiki cara tersendiri di dalam membela agamanya, ada yang demontrasi, ada juga yang khataman, ada juga yang membaca sholawat hingga ratusan ribu kali. Khususnya jumat, umat islam, khususnya ulama Khos, munajat kepada Allah SWT agar Indonesia di jauhkan dari pertikaian, kericuhan dan permusuhan.

 Hari Jumat memang hebat dan istimewa bagi umat islam. Sampai-sampai Rosulullah SAW menyampaikan bahwa jumat adalah hari yang paling istimewa dan penuh dengan keberkahan (keramat),  sebagaimana keterangan hadisnya “Barangsiapa yang mandi kemudian mendatangi Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan diam (mendengarkan khutbah) hingga selesai, kemudian ia lanjutkan dengan shalat bersama Imam, maka akan diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dan hari jum’at yang lain. Dan bahkan hingga lebih tiga hari.” (HR. Muslim).

Karena begitu istimewanya, sampai-sampai Rosulullah SAW mengatakan “perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari Jumat, karena sholawat kalian ditampakkkan kepadaku”.Kemudian sahabat bertanya “bagaimana sholawat kami ditampakkan, sementara engkau (rosulullah SAW) telah tiada? Rosulullah SAW menjawab “sesungguhnya, Allah SWT mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi” (HR.Abud Dawud).

Bagi muslim Indonesia, momentum hari jumat sangat istimewa, karena malamnya bisa berkumpul untuk membaca sholawatan, tahlilan, dan sebagian lagi membaca surat Al-Kahfi. Ketika tenggah malan, sebagian muslim Indonesia, khususnya menunaikan sholat tahajud. Tidak ada momentum paling istimewa bagi muslim Indonesia, melebihi hari jumat. Ketika pagi tiba, sebagian muslim Indonesia banyak yang khataman Al-Quran.

Muslim Indonesia yang sebagian mengikuti akidah aswaja (Ahlussunnah Waljamaah), paling demen namanya “tahlilan, dan sholawatan”. Tidak perdulu, ada yang menyesatkan (membidahkan), bahkan tidak perduli ada yang menjustifikasi masuk neraka. Baginya, sholawatan itu merupakan bentuk cinta kepada Rosulullah SAW, dan tahlilan itu mengagungkan Allah SWT. Ratusan argumentasi dan dalil sudah dimiliki, sehingga tidak perlu ragu dengan kebenaran dalil itu.

Kali ini, jumat (04 November 2016) sangat istimewa dan keramat. Para ulama penghafal Al-Quran ingin berlomba-lomba mengharap berkah dari Al-Quran secara khusus khataman, seperti di daerah Kudus. Di antaranya, KH. M. Ulin Nuha Arwani. KH Ulin Albab Arwani, KH Ahmadi Abdul Fattah, dan sejumlah kyai penghafal Al-Quran. Semua itu dilaksankan di masjid Nurul Mubin Kudus.

Habib Syekh bin Abdul Qodir Al-Ssegaf juga mendinginkan suasana dengan bersholawatria bersama masyarakat Bgabdan Tanggul Angin Sidoarjo-Surabaya, yaitu padaa 4 November 2016. Puluhan ribu, masyarakat Sidorajo akan bersholawat kepada Rosulullah SAW. Dengan berkah sholawatan, semoga orang-orang yang ingin berbuat jahat terhadap masyarakat muslim dan Negara Republic Indonesia di dijauhkan.

Ikatan Alumini Sidogori, pesantren yang usianya sudah ratusan tahun juga mengintruksikan “Gerak Batin Bersama” pada tanggal 3 November 2016 (malam jumat). Rupanya, para alumni yang sebagian besar sudah menjadi ulama dan kyai gerak batin dengan membaca “ Hizib Nashor 10X dan membaca Sholawat Nariyah sebanyak  4444 pada setiap majlis istighosah”. Tentu saja, demi menjaga kerukunan umat islam dan ukhwah wataniyah dan bashariyah.

Sementara Dr. Ary Ginanjar juga mengadakan training pada 4-6 November 2016 di menara ESQ 165. Tentu saja, mengajak jamaahnya untuk berdoa kepada Allah SWT agar supaya umat islam diberikan keselamatan dan kesabaran di dalam membangun keutuhan banga Indonesia. Bahkan, para polisi yang sedang bertugas akan membacakan Dzikir Asmaul Khusna khas ESQ 165, dengan harapan nilai-nilai Asmaul Khusna mampu meresap ke dalam sanubari setiap umat islam yang berdzikir maupun yang mendengarkannya.

NU dan Muhammadiyah serta MUI, dan Majlis Rosulullah SAW yang dipimpin oleh Habib Umar Al-Khafidz secara khusus melarang jamaahnya menggunakan atribut. Tetapi, tidak melarang demontrasi. Akan tetapi, KHabib Umar Al-Khafid secara khusus juga melakukan pengajian keliling pada jumat itu yang di iringi ribuan jamaahnya.

Secara tidak langsung, pesantren-pesantren yang dibawah naungan Nahdiyin lebih suka berdzikir dan munajat kepada Allah SWT, baik dengan membaca tahlilan, istighosah, sholawatan, dan juga khataman Al-Quran. Karena mereka meyakini, bahwa berkah dari Al-Quran dan sholawat itu akan mampu mereda kondisi politik yang sangat panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun