Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syekh Muhammad Ali Al-Shobuni

23 Maret 2021   16:30 Diperbarui: 23 Maret 2021   16:49 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya belajar di Umm Alqura University Makkah, saya paling suka ngaji di Masjidilharam dan beberapa Khalaqah di Makkah. Beberapa Khalaqah yang paling lama saya ikuti adalah Syekh Abdul Husain Rowah asal Aceh. Beliau mengajar di Bab Al-Salam. Kadang ikut pengajian Syekh Abdul Karim di Bab King Fahad bin Abdul Aziz. Hanya saja, saya hanya sekedar ikutan, bersalaman dengan Syekh Abdul Karim Al-Banjari, karena beliau sudah sangat tua.

Ada juga ulama asal Pakistan yaitu Syekh Muhamamd Maki Al-Bakistani. Saya ikutan ngaji Tafsir Jalalain, dan Sunan Al-Tirmidzi. Beliau mengajar di pelataran Baitullah, tepatnya di Belakarang Hijir Ismail.  Saat ini (2020 M), beliau mengajar di Bab Fahad Bin Abdul Aziz.

Setelah Isa' biasanya saya ikutan Tabarukan Ngaji Alquran yang di asuk oleh Syekh Idris Al-Manidili yang wafat sekitar tahun 2020. Hampir ulama-ulama yang pernah saya datangi di Makkah dan Madinah, usianya Panjang.

Selama di Makkah, saya lebih suka menemui ulama-ulama di luar kampus, seperti; Syekh Abdul Fattah Rowah, Syekh Abdul Karim Al-Banjari, Syekh Muhammad Ali Al-Shobuni, Syekh Damanhuri Al-Bantani, Syekh Idris Al-Mandili. Sedangkan di Madinah, saya selalu menemui Syekh Muhammad Al-Hajjar di Madinah dan Syekh Muhammad Bashir Abu Al-Amin seorang guru Thariqah Naqsabandiyah. 

Dari Syekh Muhammad Al-Hajjar saya mendapat hadis kitab-kitab karya beliau dan kitab Fikih dengan judul "Fathu Al-Alam bi Syarhi Mursidi Al-Anam" dan Al-Sofwah Al-Qaribah. Sedangkan Syekh Muhammad Bashir Abu Al-Amin, memberi hadiah kitab "Al-Muttajiru Al-Rabih fi Tsawabi al-Amali Al-Shalih karya al-Dimyathi.

Sedang Syekh Abdul Fattah Rowah mendapatkan banyak hadiah, termasuk "Sanad Keilmuan" beliau. Bahkan mendapatkan ijazah (lisensi) yang ditanda tangani langsung oleh Syekh Abdul Fattah Rowah. Tidak ada yang lebih membahagiakan seorang santri, melebihi kebahagiaan ketika mendapatkan ijazah dari gurunya.

Nah, sekarang menuju sosok ulama besar Syekh Al-Mufassir Muhammad Ali-Assobuni dan Al-Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. Biasanya setiap magrib, pada hari-hari tertentu paling suka ikutan ngaji kepada Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki. Di kediaman beliau, banyak sekali ulama-ulama besar, termasuk Syekh Muhamamd Ali Al-Shobuni, Syekh Abdullah Dardum, Syekh Jamhuri Jauharis Al-Banjari.

Saya meyakini, bahwa kehadiran di kediaman beliau, akan membawa berkah tersendiri. Dari situlah, saya mendapatkan banyak-karya beliau, termasuk buku wirid yang berjudul "Sawariqu Al-Anwar".  Mendengarkan pengajian, kemudian ikutan antri salaman, dan makan kurma merupakan kenikmatan tersendiri bagi seorang santri. Alhamdulillah, selama beberapa tahun bisa salaman dan mencium tangan mulia beliau.

Syekh Muhamamd Ali Al-Shobuni.

Selama di Makkah, saya paling suka menemui Syekh Muhammad Ali Al-Shabuni di pelataran Baitullah ketika menjelang Magrib. Biasanya, beliau dikerumi banyak orang sambil menunggu buka puasa. Termasuk saya, ikutan berbuka puasa bersama beliau. 

Beliau tidak pernah berhenti membaca Alquran, walaupun sedang berbincang-bincang dengan teman-temanya. Ketika ada jeda sebentar, terdengar dari lisan beliau sedang meneruskan ayat-ayat suci Alquran. Saya sangat kagum sekagumnya terhadap beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun