Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sejuk dan Damainya Masjid Al-Aqsa

19 Maret 2018   16:32 Diperbarui: 19 Maret 2018   16:37 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid  Al-Aqsa, satu di antara tiga masjid suci yang rumit untuk di datangi. Bukan karena jaraknya lho, tetapi karena masih dalam genggaman Israil. Di masa Rosulullah SAW, kesulitannya karena tidak adanya kendaraan yang cepat, dan juga musimnya yang kadang ekstrim. Kendati demikian, orang Arab selalu menggalakkan perjalanan untuk misi perniagaan, khususnya bagi orang-orang Qurais Makkah dan orang Hijaz pada umumnya.

Saat ini, kesulitanya pada perijinan, karena secara nyata Palestina dalam genggaman Israel, termasuk Masjidil Aqsa. Sebenarnya, ketika sudah masuk di wilayah Yerusalam, aman-aman saja, tetapi untuk bisa masuk kawasan Palestina harus mendapatkan ijin dari pemerintahan Israil. Kurang lebih 40-60 hari pengajuan visanya. Itu-pun kadang ditolak. Orang Palestina saja, ketika akan keluar dari negerinya sendiri kesulitan. Nah, ketika sudah keluar, saat akan kembali memasuki negerinya sendiri juga kesulitan.

Orang asing, baik dari kalangan Arab maupun Asia, seperti; Indonesia yang mayoritas muslim, ketika mendapatkan ijin, hanya dibatasi sekitar 7 hari (seminggu). Biasanya biro perjalanan umrah plus Aqsa, hanya mengunakan 4-5 hari saja. Sebagian besar wajah-wajah Muslim Asia yang datang ke sana berasal dari Indonesia, dan Malaysia.

Sangat tepat pernyataan Rosulullah SAW "janganlah memaksakan (berusaha keras) mengadakan sebuah perjalanan kecuali pada tiga masjid, Masjid Haram, Masjid Rasul SAW dan Masjid Al-Aqsa" (HR. Bukhori dan Muslim). Rosulullah SAW secara khusus meng-apresiasi dengan pahala yang besar kepada setiap umatnya yang melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa. Wajarlah, jika kemudian umat islam berlomba-lomba melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa.

Secara khusus, Rosulullah SAW juga menyebutkan besaran angka pahala sholat di Masjidil Aqsa. Beliau SAW bertutur "Keutamaan shalat di Masjidil Haram adalah seratus ribu kali shalat atas masjid selainnya. Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) adalah seribu shalat. Sedangkan di masjid Baitil Maqdis adalah 500 kali lipat." (HR. Al-Baihaqi). Bagi, umat islam kadang tidak pernah memperdulikan besaran pahala, karena bisa sampai dan sholat di tempat mulia tersebut merupakan nikmat dan karunia-Nya yang sangat agung.

Apalagi, ketika Al-Quran mengaskan bahwa Masjidil Aqsa itu pernah menjadi pusat sholat para Nabi dan utusan-Nya, yang dipimpin langsung oleh Rosulullah SAW, membuat kesakralan Masjid Al-Aqsa semakin dasyat. Kisah Rosulullah SAW saat isra dan mi'raj menjadikan semangat dan tekat umat islam semakin kuat untuk mendatangi tempat ini.

Allah SWT berfirman "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra (17:1). Sebelum ayat ini turun, masyarakat lebih mengenal dengan sebutan "Baitul Maqdis". Sampai saat ini, masyarakat sering menyebut dengan "Al-Quds". Sementara lisan masyarakat awam, baik yang Muslim maupun Yahudi dan Nasrani lebih ringang menggunakan "Yerusalem".

Memasuki Border Israil

Dek, deg, deg....begitulah detak jatung setiap wisatawan muslim yang akan memasuki Border (imigrasi Israel). Ada dua boder yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang ingin memasuki Israil.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Umumnya, semua biro perjalanan melalui jalur Yordania. Kalau lewat Yordania lumayan dekat dekat Yerusalem. Namun antriannya ampun-ampun. Karena Yordania satu-satunya Negara yang memiliki hubungan diplomtik dengan Israel, sehingga semua barang dan komoditas, melalui jalur darat Yordania. Padat dan merayap. Antrianya juga sangat ramai, sehingga kadang begitu melelahkan. Antrian bisa 3-4 jam, untuk memasuki Border.

Pintu kedua yaitu melalui jalur Taba (Mesir). Di jalur ini tidak ramai. Di Kota Taba, ada hotel Hilton yang lumayan megah, sekaligus menjadi pusat Casino bagi masyarakat sekitar dan para penikmatnya. Dari Hilton menuju border cukup 10 menit berjalan kaki. Tidak banyak antrianya. Tetapi, tetap saja deg degan, saat akan memasuki pintu masuk perbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun