Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati-hati, Biji Bisa Tumbuh di Paru-paru!

17 Agustus 2020   11:21 Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:14 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi biji buah (kompas.com)

Jangan telan biji jeruk, nanti tumbuh di kepalamu!

Gara-gara mitos yang menghasilkan imajinasi lebay itu, aku jadi malas makan jeruk, tak suka semangka (zaman dulu tidak ada semangka tanpa biji, atau minimal belum pernah terlihat olehku), takut makan jambu.

Karena keenakan makan yang mudah; mangga yang sudah dipotong, pepaya tinggal lep, atau durian yang bijinya tak mungkin tertelan, akhirnya kebiasaan itu beralih ke yang lain.

Aku juga tak suka makan ceker, karena ribet dengan jari ayamnya. Tak mau makan ikan kalau tidak disuap, tak suka makan pakai piring plastik, tak mau makan pakai tangan. Duh lah! Ke mana-mana jadinya.

Baru kemudian, sekolah menunjukkan hasilnya. Nalarku memutus keyakinan bahwa pohon jeruk, jambu, rambutan, dll, bisa muncul dari ubun-ubun.

Ditambah manfaat luar biasa yang dimiliki aneka buah untuk kesehatan, maka aku tak khawatir lagi jika tertelan biji buah. Lagipula, kemampuan lidah juga makin meningkat seiring bertambahnya umur.

Tak hanya mampu bersilat untuk berkelit, tapi lidahku sudah bisa memilah-milah biji yang masuk. Jangankan biji rambutan yang besar dan pahit, biji anggur yang relatif kecil saja begitu mudah dilepeh dengan disembur-sembur begitu saja.

Setelah kadung merasa aman dengan biji-bijian, tahu-tahu ada berita yang sekarang mengorek-ngorek nalar. Sebenarnya ini berita basi, tapi karena unik, tak apa sekiranya kubagikan di sini.

Kalau suka ya dirating, kalau tak suka tinggal dibagi ke orang lain. Sesimpel itu.

Namanya Sidorkin, seorang warga Rusia yang pada 2009 berusia 28 tahun. Ia datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada dan batuk darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun