Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajarlah dari Istri Bambank dan Granny!

12 Juni 2020   19:21 Diperbarui: 12 Juni 2020   19:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alev Takil on Unsplash

Sebelum membaca alinea di bawah, ada baiknya baca artikel ini dulu >> Bukan Gibah. Biar nyambung.

Aku tak tahu bagaimana perjalanan si nenek hingga menikah, sebagaimana Bambank dan istrinya. Aku mengenalnya dari Mamak, dan ia sudah jadi nenek ketika pertama kami bertemu.

Panas terik, anggaplah namanya Granny, berjalan kaki tanpa alas di aspal yang panas. Ia baru saja menjemput kue sembari mengantar stok baru untuk sebuah toko bakery.

Dulu Granny begitu berjaya, karena kue buatannya enak. Banyak outlet bakery yang memesan kue darinya. Tiap Granny menitip kue di warung Mamak, hampir selalu habis.

Entah salah manajemen atau bagaimana, pelan-pelan bakery yang semula jadi mitra memutus kerja sama. Praktis Granny hanya mengandalkan warung-warung kecil sebagai tempat menjual kuenya.

Di usianya yang menurutku sudah tak layak lagi mencari nafkah, harusnya kondisi di atas tak jadi soal. Granny punya banyak anak, cucunya saja sudah SMA. Suaminya masih ada dan sehat.

Kutaksir usia Granny tak kurang dari 70 tahun. Hanya saja posturnya yang kecil membuatnya masih lincah, jalan kaki ke sana kemari seolah tanpa beban. Tapi tetap saja, Granny seorang nenek yang sudah tak sewajarnya masih mencari nafkah, sementara ia dikelilingi sekian banyak laki-laki sehat.

Ketika aku menjadi "debt collector" (simak ceritanya di sini), Granny termasuk pelanggan yang catatan utangnya panjang, tapi Mamak tak pernah mengutusku ke rumahnya. Alasannya sederhana, dulu Mamak melahirkanku dibantu dukun beranak, yang tak lain adalah mertua Granny.

Saat ini Granny terbaring koma. Tiba-tiba ia sakit parah, mungkin karena tekanan pandemi. Sebab makin sedikit orang yang membeli kue. Faktor usia juga tentunya.

Setelah mendapat kabar kondisi Granny, Mamak bercerita padaku, yang akhirnya membuatku teringat pada Bambank, dan niat menjodohkan teman yang akhirnya kubatalkan.

Sejak dulu, Granny memang pekerja keras. Pertama datang ke kampung itu, Granny tidak membangun rumah, tapi semacam tenda dari terpal. Ia tinggal bersama suami dan mertuanya yang dukun beranak itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun