Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belum Mati Sudah Masuk Neraka

13 Mei 2020   20:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   20:40 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Eric Ward on Unsplash

Kita sama-sama sudah paham ungkapan rumahku surgaku. Aku punya kisah nyata tentang sebaliknya, rumahku adalah neraka bagiku.

Edison, bukan nama sebenarnya, bisa dibilang beruntung. Ia tidak berpendidikan tinggi, bukan orang kaya, dan kurang pas disebut ganteng. Eh yang terakhir relatiflah ya, beda orang kan beda selera.

Meski hanya pekerja serabutan, Edison mampu menggaet banyak hati perempuan. Tak satu dua gadis yang kesengsem pada Edison. Bahkan setelah ia menikah pun, masih banyak yang kena jerat pesonanya.

Aku sampai heran, lalu keceplosan bilang, "Hebat ya kharisma si Edison ini. Mapan idak sekolah idak, kok laris keras?"

"Kharisma kharisma apo, dasar ceweknyo be yang bengak!" kakakku ngegas.

Ternyata bukan tanpa alasan. Edison sudah menikah sedikitnya empat kali. Bukan poligami, tapi kawin-cerai. Cerainya juga bukan dengan cara baik-baik.

Ketika ada masalah dengan istrinya, Edison terbiasa meninggalkan anak-istri tanpa kabar, lalu menjatuhkan jalak dari jauh. Lalu muncul kembali dengan pacar atau istri baru.

Pada pernikahannya yang ketiga sebenarnya Edison ini pernah tobat. Setidaknya begitu yang kulihat. Waktu itu aku lumayan akrab dengannya karena saat itu ia berprofesi sebagai tukang ojek di pasar tradisional tempat Mamak biasa belanja subuh hari. Itu sudah belasan tahun lalu.

Sekali waktu ia terlihat lesu karena cekcok dengan istrinya. Ternyata saat itu mantan istrinya menelepon, anaknya butuh biaya. Sedangkan penghidupan ia dan istrinya kala itu ditopang mertua.

Yang menelepon itu entah istri pertama atau kedua, sementara dengan istri ketiga ia punya dua anak. Tanpa kutanya, ia bilang, "Cukuplah sudah urusan perempuan-perempuan ini. Sekarang Abang nak fokus membesarkan yang dua ini (maksudnya dua anak dari istri ketiga)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun