Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wahai Investor, Jangan Beli Saham Sebelum Paham

1 April 2023   09:16 Diperbarui: 1 April 2023   12:05 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pergerakan harga saham (Shutterstock/Freedomz via Kompas.com)

I never invest in anything that I don't understand (Warren Buffett).

Lo Kheng Hong, investor saham terkenal di tanah air, dijuluki "Warren Buffet Indonesia" dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa Buffet merupakan sosok yang sangat menginspirasi hidupnya.

Pernyataan-pernyataan Buffett sering dikutip Lo Kheng Hong kala diundang sebagai pembicara ceramah tentang investasi saham di hadapan khalayak ramai. Kutipan pernyataan itu menurut Lo Kheng Hong merupakan rahasia sukses berinvestasi saham.

Buffett dan Lo Kheng Hong sama-sama menekankan pentingnya investor untuk benar-benar mempelajari dan memahami bisnis perusahaan sebelum membeli sahamnya. 

Jika Buffet mengatakan ia tak pernah berinvestasi pada sesuatu yang tak dipahaminya, Lo Kheng Hong juga sering memberi nasihat pada investor saham agar "jangan beli kucing dalam karung".

Bagaimana kita menerjemahkan nasihat dua orang investor hebat tersebut? Saya coba merangkumnya dalam dua hal yang paling penting untuk dipahami para investor sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli saham.

Pertama, paham tentang model bisnis dan prospeknya.

Ini mutlak dan menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Investor saham mesti menyadari bahwa dibalik lembar saham ada bisnis perusahaan yang bekerja entah bergerak di sektor usaha barang atau jasa.

Ketika kita berencana membeli saham, berarti kita juga ingin memiliki sebuah bisnis. Logika sederhananya tentu kita mesti paham bagaimana bisnis itu bekerja, apa produk yang dihasilkan, siapa target pasarnya, bagaimana caranya menghasilkan laba/keuntungan, dan sebagainya.

Sebagai seorang pemilik bisnis, tentu kita ingin memiliki perusahaan yang bagus, sehat, dan punya masa depan untuk terus bertumbuh. Kita tak ingin punya perusahaan yang sudah sakit-sakitan, sekarat dan tinggal menunggu waktu untuk bangkrut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun