Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menakar Peluang Amien Rais Menjadi Capres

9 Juni 2018   23:47 Diperbarui: 9 Juni 2018   23:52 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: merdeka.com)

Sebelum tahapan pendaftaran calon presiden-wakil presiden resmi dimulai, berbagai langkah sekaligus manuver para tokoh dan partai politik masih akan terus terjadi.

Baru-baru ini, publik memperbincangkan pertemuan yang antara Amien Rais, Prabowo, dan Rizieq Shihab di Arab Saudi. Konon dalam pertemuan itu telah dicapai kesepahaman untuk mewujudkan koalisi keummatan antara beberapa partai politik yang akan menjadi penantang serius poros Joko Widodo selaku petahana.    

Uniknya setelah itu, PAN justru kembali melakukan manuver. Pada acara buka puasa bersama (9/6) di rumah ketua umum partai, Zulkifli Hasan, tiba-tiba muncul wacana memajukan kader dan tokoh senior PAN untuk maju sebagai Calon Presiden di Pilpres mendatang.

Ada empat nama yang disebutkan yaitu Hatta Rajasa, Soetrisno Bachir, Zulkifli Hasan dan Amien Rais. Sebagaimana kita ketahui, Hatta Rajasa sudah pernah maju di Pilpres sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2014 lalu dan dikalahkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Soetrisno Bachir merupakan mantan ketua umum PAN periode 2005-2010 dan menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Zulkifli Hasan adalah ketua MPR saat ini sekaligus ketua umum PAN. Amien Rais, mantan ketum DPP PAN, mantan ketua MPR, salah satu tokoh deklarator PAN dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai (www.pan.or.id).

Wacana ini tentu patut dicermati. Publik tahu, jika koalisi keummatan yang digadang-gadang tersebut benar-benar direalisasikan, disana sudah ada partai Gerindra yang jauh-jauh hari telah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden. Mungkinkah ini pertanda bahwa koalisi keummatan itu sudah "layu sebelum berkembang" ?.

Atau dari perspektif lain, jangan-jangan wacana ini sekadar ingin menaikkan posisi tawar PAN di gerbong koalisi. Kita tahu, sebelumnya Gerindra justru sudah lebih dulu menjalin hubungan mesra bersama PKS. Dalam konteks Pilpres 2019, PKS pun sudah menjagokan sembilan nama sekaligus kader partai tersebut untuk maju sebagai cawapres di Pilpres mendatang.  

Kembali ke PAN. Paling menarik tentu saja menyoroti nama Amien Rais. Bagaimana tidak?. Dalam beberapa waktu belakangan ini, berbagai pernyataan kontroversialnya terkait konteks Pilpres 2019 kerap terlontar dan menjadi konsumsi publik.      

Manuver-manuver yang dilakukannya bahkan bisa dikatakan jauh melebihi yang dilakukan oleh ketua umum PAN sendiri atau tokoh-tokoh lain di partai berlambang matahari tersebut. Fakta bahwa saat ini PAN masih masuk dalam koalisi pendukung pemerintah dan ada kader partai tersebut yang menjabat sebagai Menteri, tak membuat Amien ragu melontarkan pernyataan-pernyataan keras yang memojokkan pemerintahan maupun sosok Presiden Jokowi.

Pertanyaannya saat ini, apakah PAN benar-benar serius ingin mencalonkan Amien sebagai capres dan apakah Amien sendiri masih berniat maju ?. Pada acara buka puasa bersama PAN, Amien mengaku sering dihibur oleh sejumlah pihak atas sindiran yang menyebut dirinya sudah "bau tanah dan tua bangka".

Hiburan itu berupa permintaan agar Amien belajar dari Mahatir Mohamad yang berhasil memenangkan kursi Perdana Menteri Malaysia di usia senja.   Dalam dunia politik, berbagai kemungkinan tentu bisa saja terjadi. Kemungkinan (besar atau kecil) Amien maju di Pilpres mendatang tentu masih ada. Namun bicara soal peluang untuk memenangkan pertarungan, tentu kita harus objektif menilainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun