Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saatnya Mengevaluasi Program Listrik Pintar

21 April 2016   19:32 Diperbarui: 21 April 2016   19:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertanyaan ketiga, barangkali yang sangat penting. Apakah program listrik pintar sudah diterima dengan baik oleh masyarakat umum ?. Dengan kata lain, apakah program listrik pintar sudah membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Bukankah selama ini pandangan masyarakat terhadap pemerintah khususnya dalam hal penyediaan layanan listrik, masih cenderung negatif ?.

Demikian halnya, program listrik pintar pun sempat menjadi polemik. Ada tudingan bahwa pemerintah telah memaksa masyarakat agar beralih menggunakan listrik prabayar. Meski tudingan ini sudah dibantah secara resmi. Disampaikan bahwa pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih menggunakan listrik prabayar atau pascabayar.

Tudingan lainnya bahwa masyarakat pengguna listrik prabayar justru harus membayar lebih mahal daripada pascabayar. Ini bahkan disampaikan langsung oleh seorang pejabat negara yaitu Menteri Koordinator. Tudingan ini juga sudah dibantah dengan memberikan rincian biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pengguna listrik prabayar.   

Maka, pemerintah (PLN) harus lebih aktif mengkomunikasikan kepada masyarakat program dan kebijakan yang diambil. Tujuannya agar tidak menimbulkan kecurigaan dan tudingan miring pada pemerintah. Tentu saja diiringi pembuktian bahwa program yang dilaksanakan benar-benar berhasil menjawab permasalahan yang dialami masyarakat. Akhirnya, sudahkah program listrik pintar berhasil menjawab atau minimal mengurangi masalah kelistrikan di negara ini ?. Saatnya melakukan evaluasi.  

                                                                                                       

Jambi, 21 April 2016

                     

                       

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun