Mohon tunggu...
H.Sabir
H.Sabir Mohon Tunggu... Freelancer - Lakum Dinukum Waliyadin

Dunia ini hanya untuk disinggahi dan dinikmati sesekali kita memang akan kedatangan sial, tapi tak akan berlangsung lama tidak ada pesta yang tak usai demikian juga tidak ada badai yang tak reda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan Pengaruh Rizieq Shihab atau dr. Louis

13 Juli 2021   13:21 Diperbarui: 13 Juli 2021   13:36 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini saya  mengutip media pada halaman Tempo, Rizieq Shihab dituntut enam tahun penjara oleh jaksa penuntut umum untuk kasus dugaan tes swab palsu RS Ummi Bogor. Dalam tuntutannya, jaksa menjerat Rizieq dengan Pasal 14 ayat (1), ayat (2), Pasal 15 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana menyebarkan berita bohong. Demikian isi tuntutan yang dituntutkan kepada seorang tokoh FPI yang kerap disapa sebagai Habib Riziq.

Riziq Shihab dituntut atas pelanggaran protokol kesehatan dengan 3 perkara yakni Kerumunan Megamendung, Kerumunan Petamburan dan atas dugaan hasil tes swab palsu di RS Ummi Bogor, adapun sampai saat saya menulis opini ini kasus Riziq sedang dalam usaha banding.

Kali ini kita tidak akan terlalu berfokus pada hukum yang menjerat Riziq Shihab sebab kita tahu bersama dalam beberapa kali kesempatan selalu ada usaha hukum untuk menjeratnya tetapi selalu kandas. rasanya bangsa ini sudah terlalu tenar mendengar nama beliau. Saya tidak termasuk simpatisannya, karena bagi saya Agama adalah urusan pribadi dan bukan untuk organisasi.

Namun ada hal yang baru-baru ini cukup mengagetkan kita semua betapa tidak, ditengah usaha pemerintah untuk memerangi pandemi virus corona, dan semua permasalahan maupun sektor-sektor yang bersinggungan dengan penanganannya. seseorang yang mengaku sebagai dokter membuat pernyataan yang provokatif dan cukup menggemparkan "Saya Tidak Percaya Corona". pernyataan tersebut sontak memicu keonaran di ruang publik.

Jika benar pelaku adalah seorang dokter yang notabene harusnya berada di garda terdepan penanganan pandemi Covid 19, maka hal ini adalah pukulan telak bagi pengambil kebijakan dan penegak hukum bangsa ini. ibarat seorang prajurit yang sedang berhadapan dengan musuh lalu berbalik badan dan berkata bahwa tidak ada musuh di depan sana.

Tetapi pagi ini saya mendengar pernyataan dari Bareskrim bahwa pelaku tidak ditahan dan dipulangkan, dikarenakan yang bersangkutan cukup koperatif dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya serta tidak akan menghilangkan barang bukti?

Lalu pertanyaan  yang bisa saya tarik adalah lebih berbahaya siapa Riziq Shihab atau dokter Louis?, jika Habib Riziq adalah seorang tokoh panutan dari ribuan pengikutnya, maka profesi dokter adalah image yang menjadi barometer setiap pernyataan-pernyataan tentang kesehatan. keduanya adalah seorang yang cukup memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pendengarnya.

Namun untuk Riziq Shihab mungkin efeknya hanya pada pengikut setianya yang tetap tidak mengindahkan protokol kesehatan dan datang pada acara-acara yang beliau hadiri. meskipun terjadi secara spontanitas tetapi hukum tetap saja menjeratnya, dan tidak seperti kebanyakan kasus-kasus kerumunan yang beberapa kali kita lihat menyeret nama-nama petinggi bangsa ini.

Bagi masyarakat awam yang saat ini bahkan sudah terpapar covidiot, yakni orang-orang yang tidak percaya akan adanya virus corona dan bahkan berupaya untuk menjangkiti orang-orang disekitarnya. saya beberapa kali menemukan orang-orang seperti ini bahkan temanku sendiri. cukup susah memang untuk meyakinkan orang-orang ini akan bahayanya covid dan pentingnya vaksinasi.

Pernyataan seorang dokter yang bisa jadi akan menambah legitimasi dari kesimpang-siuran informasi yang beredar di masyarakat kita dan terlanjut dipercaya oleh beberapa kalangan bahwa Corona adala konspirasi global semata, dan ada kepentingan bisnis WHO dan bla.bla.bla..

Maka sungguh sangat tidak elok untuk penegak hukum di negeri ini memberikan respon atas pernyataan dokter tersebut. kenapa tidak diseret dan bawa menghadap Opung Luhut, bukankah selama ini Opung selalu memberikan pernyataan keras akan siapa-siapa oknum yang tidak percaya corona dan menjadi lalat politik untuk diperhadapkan di depan matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun