Mohon tunggu...
Epi Suhaepi (Epsu)
Epi Suhaepi (Epsu) Mohon Tunggu... Administrasi - Guru

Duta Teknologi Kemendikbudristek/Guru di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Praktik Baik Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya di Sekolah

18 April 2023   11:44 Diperbarui: 18 April 2023   11:46 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Epi Suhaepi, S.Pd

(Guru di SMPN 19 Tangsel/Duta Teknologi Kemendikbudristek)

Pendidikan merupakan sektor yang sangat vital dalam pembangunan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari program pendidikan yang unggul di negaranya. Dalam konteks Indonesia, pendidikan sangat erat kaitannya dengan salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan negara tersebut tidaklah mudah. Beberapa masalah seperti masih rendahnya kualitas pembelajaran, partisipasi aktif peserta didik yang masih rendah, tenaga pendidik yang fokus penyelesaian dengan tugas administratif bukan ide dan karya inovatif serta kesenjangan kualitas pendidikan daerah antara perkotaan dengan daerah tertinggal.

Disisi yang lain, aspek budaya di Indonesia juga mengalami tantangan yang tidak mudah. Tidak mudah menjaga keanekaragaman budaya dengan jumlah yang sangat banyak di Indonesia. Kepedulian yang rendah anak bangsa terhadap budayanya berpotensi menghilangkan budaya itu sendiri. Masalah ini makin berat dimana era globalisasi dengan bantuan media saat ini dengan mudah masuknya adat dan budaya negara luar yang dapat mengancam jati diri bangsa.

Sebagai ikhtiar solusi dari berbagai masalah tersebut, pemerintah meluncurkan program merdeka belajar dan merdeka budaya. Merdeka Belajar adalah sebuah solusi yang akan memerdekakan unit pendidikan untuk melakukan inovasi yang merubah mindset culture dari administrative culture ke learning culture. Sedangkan Merdeka Berbudaya menggambarkan kebebasan individu untuk mengekspresikan dirinya dalam budaya, termasuk seni, musik, bahasa, adat istiadat, dan tradisi Indonesia. Di lingkungan sekolah, hal tersebut dilaksanakan melalui tiga jalur kurikuler yaitu intrakurikuler, ekstarkurikuler, dan kokurikuler.

Tiga Jalur Kurikuler di Sekolah

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah merealisasikan program merdeka mengajar dan merdeka berbudaya melalui tiga jalur yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.

Pertama, Kegiatan Intrakurikuler. Kegiatan ini adalah kegiatan utama tiap sekolah yang dilaksanakan berdasarkan alokasi waktu yang dilakukan guru dan peserta didik dalam jam-jam pelajaran setiap harinya. Contoh dari program ini yaitu keseluruhan dari mata pelajaran yang telah diberikan seperti matematika, biologi, PPKn, dan mata pelajaran lainnya.  Dengan merdeka belajar, kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan metode pembelajaran berdiferensiasi yang mana guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan minat dan potensi masing-masing peserta didik. Terkait merdeka berbudaya, kegiatan ini berhubungan dengan praktek budaya seperti menyanyikan lagu daerah atau melakukan tarian tradisional.

Kedua, Kegiatan Kokurikuler. Kegiatan ini berfungsi memperdalam pemahaman siswa dari materi yang diajarkan di ruang kelas. Singkatnya, kegiatan ini merupakan stimulus tambahan untuk menambah pengetahuan peserta didik. Misalnya mereka mengadakan kunjungan belajar ke balai desa atau kantor pemerintah setempat dan sanggar budaya untuk mempelajari langsung apa itu demokrasi dalam pemerintahan dan apa saja kesenian tradisional yang bisa mereka praktekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun