Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Money

Kembalikan Pajak Rakyat Saat Pandemi Corona

9 April 2020   09:08 Diperbarui: 9 April 2020   09:19 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pajak rakyat, selain untuk membiayai negara dan para aparaturnya, sewaktu-waktu (dalam keadaan darurat) harus dikembalikan kepada rakyat. Keadaan darurat seperti sekarang ini, dengan meluasnya wabah corona, rakyat harus ditenangkan dengan sikap tanggap pemerintah. Uang rakyat yang sudah diserahkan kepada pemerintah dalam berbagai bentuk pajak harus segera dipakai untuk menyelamatkan rakyat.

Respon pemerintah bukan suatu kebaikan hati (kemurahan hati) tetapi suatu kewajiban kepada rakyat.

Sudah hampir dua minggu kehebohan corona melanda negeri ini, baru hari ini sikap pemerintah tampak bertanggungjawab terhadap warganya yang panik; bukan saja panik karena Corona, tapi panik karena keguncangan ekonomi. Lagi-lagi kebutuhan harian menjadi kecemasan paling nyata, selain kepanikan oleh virus corona.

Rakyat seperti malu-malu menagih uang pajaknya untuk kondisi darurat ini. Boleh jadi ada rakyat yang begitu sadar bayar pajak, dan menyerahkannya kepada pemerintah untuk dikelolah agar ekonomi negara, stabil. Namun masih banyak dari mereka yang  tidak sadar bahwa uang pajaknya juga bisa dipakai untuk kebutuhan hidup dalam kondisi darurat.

Dalam kondisi darurat seperti ini, masih saja ada wakil rakyat yang egois. Uang pajak rakyat mau dipakai untuk kebutuhan mereka (para wakil rakyat dan keluarga) melakukan tes kesehatan terhadap Covid-19. Eksklusif banget kalian! Kalau masih waras, saya harap ide konyol ini dipertimbangkan kembali, karena Anda (wakil rakyat) tidak pantas menyelamatkan diri sendiri di tengah kegelisahan orang lain. 

Anda mesti tahu bahwa, hidup anda dibiayai rakyat, bahkan anda menjadi pejabat atas kehendak rakyat (mayoritas). Pajak rakyat yang diserahkan kepada pemerintah, hanya dipakai sewaktu-waktu untuk keselamatan rakyat seluruhnya, bukan untuk sebagian rakyat seperti para wakil rakyat yang egois itu. Jadi, Anda tidak perlulah merasa diri paling penting di negeri ini yang harus diselamatkan lebih awal. Semua orang juga ingin selamat dan diselamatkan seperti anda.

Terlepas dari ke-egoisan segelintir orang itu rakyat sekali lagi mesti mulai sadar bahwa, perbuatan baik pemerintah dalam kondisi darurat adalah suatu keharusan, dan bukannya kebaikan hati yang mesti dipuja-puji. Pajak dibayar sebagai suatu keharusan setiap warga negara yang taat pajak. Namun, dalam kondisi darurat, negara mesti taat untuk menyelamatkan kehidupan warganya, dengan memberikan subsidi yang dibutuhkan, agar terjadi ketaatan timbal balik antar rakyat dan pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun