Orang Arab menyukai masakan Indonesian yang terkenal kaya akan rempah tidak disangkal lagi.
Di Jeddah sini, Restaurant Indonesia menjamur dimana-mana,jangan kaget jika sebagian besar konsumen restaurant tersebut adalah orang Saudi Arabia,selain harganya yang mahal, jika tki bisa bangkrut jika tiap hari makan menu Indonesia.
Contoh saja restaurants yang ngetop di Jeddah dan Makkah, seperti Restaurant Padang Indonesia, Restaurants Gado-gado,Restaurant Sate Kumis, Restaurant Jakarta, Restaurants Dendeng, Restaurant Jawi Zaman dll.
Nama tersebut diatas adalah restaurants ternama di Jeddah yang omset penjualannya bisa mencapai 10-15 ribu sr/hari untuk satu cabang restaurants.
Nasi campur disukai karena penyajiannya cepat, tinggal apa maunya tidak sampai 3 menit, nasi sudah terhidang, makhlum orang Arab banyak yang maunya serba cepat, jika ingin menu special dan agak lama ada nasi goreng dan sate kambing/ayam/udang.
Saya sendiri jika ingin makan di restaurants Indonesia tidak mau jika ikut rasa ala orang Arab, maunya ya yg original ala masakan Indonesia berasa rasa ketumbar,merica, dan buah pala.
Biasanya saya ke Cornice-Ballad-Jeddah,disini ada 4 Restaurants Indonesia, satu sudah tutup namanya Restaurants Garuda dilantai atas, katanya sewanya minta naik, jadi mending pilih bubaran, 3 lainnya ada restaurant Resala, Restaurants Asia yang ini baru buka, Restaurant Bakso Mang Oedin kalau yang lebih cocok warung bakso.
Saya sendiri lebih suka makan di Restaurants Resala, lokasinya agak masuk ke dalam, disini kita bisa ambil sendiri mau makan berapapun bebas kalau menu nasi campur yang porsi besar 20 sr, sedang 18 sr, kecil 16 sr/1sr/3600 Rupiah-an.
Kalau disini konsumen nya dominant jemaah umroh/hajji, serta para tki dan sebagian orang Arab, juga para crew maskapai macam pramugari/ra L*ons Air dll,sering wara-wiri ngemil makan disini.