[caption caption="cleaning service di pelataran kabah"][/caption]
Membaca laman sebelah diberitakan saat ini Jemaah Haji yang tiba di Saudi Arabia, mendarat di Bandara King Abdul Aziz-Jeddah bukan lagi di Madinah seperti Jemaah Haji yang datang lebih awal.
Jika mendarat di Jeddah biasanya Jemaah Haji langsung Ke Makkah, hingga Musim Haji nanti yang tinggal 2 minggu lebih beberapa hari, maklum tanggalan Arab-Hijriah kadang ada yang 29 hari, ada juga yang 30 hari,biasanya kegiatan di Makkah langsung Umroh lanjut ziarah ke berbagai tempat bersejarah macam Gua Hira,atau ada juga yang lihat kondisi Arafah,Musdalifah,Mina,hingga nanti musim Haji tiba, selanjutnya setelah selesai Haji biasanya gantian ke Madinah, lanjut pulang ke Tanah Air.
Sementara jika mendarat awal di Madinah selama 9-10hari, biasanya mereka langsung ke Makam Rasullah yang ada di lingkungan Masjid Nabawi,dilanjutkan ziarah ketempat-tempat bersejarah, macam Jabal Uhud, Jabal Magnet, Percetakan Al-Quran dan juga biasanya melakukan Sholat Arbain ( Arbain sendiri artinya 40),dilanjutkan nanti ke Makkah untuk menunaikan Umroh dan Haji.
Adapun pengertian Sholat Arbain ada dua version, satu sbb:
1).Adapun pelaksanaan arbain didasarkan pada hadis dari Anas bin Malik Ra
“Barangsiapa shalat di masjidku empat puluh shalat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan” (HR Ahmad dan Thabrani).
Hadits ini tentu sangat mendorong untuk beribadah di Masjid Nabawi, akan tetapi Hadits ini ternyata banyak dikritisi oleh ulama. Sebagiannya menyatakan hadits ini dhoif (lemah). Titik lemahnya adalah dimasukkannya Nubaith sebagai rawi yang memang tidak dikenal (majhul).
Kebanyakan Jemaah Indonesia berpedoman pada hadist diatas, jadi sholat berjamaah selama 8 hari Non Stop di Masjid Nabawi,rinciannya sehari adalah 5 Sholat waktu(Subuh,Dhuhur,Ashar,Maghrib,Isya) jadi 5 Waktu Sholat X 8 hari =40 waktu (40 bhs arab-nya arbain).
2).Sementara version Sholat Arbain lainnya sbb:
Hadis dari Anas Bin Malik Ra yang justru disepakati ke-shahihan-nya adalah hadits “arbain” lain, yaitu shalat berjamaah “empat puluh hari” yang membebaskan dari neraka dan bebas dari kemunafikan.