Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Makassar, 10 Motor Hilang per Hari

5 Maret 2015   18:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425529717528797308

Kapolrestabes Makassar Ferry Abraham (menghadap ke lensa) di depan mahasiswa KKN Unhas Gelombang ke-89.i

Tiap Hari 10 Motor Raib

Dengan jumlah penduduk Kota Makassar pada siang hari bisa mencapai 1,9 juta, jelas tidak seimbang dengan 2.200 personil polisi yang ada di kota ini. Seorang anggota polisi harus menangani 150 kasus.

‘’Setiap hari bisa terjadi 10 motor hilang,’’ ujarKepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombes Ferry Abraham, M.M. di depan 215 mahasiswa KKN Unhas Gelombang ke-89 di Kampus Unhas Tamalanrea, Selasa (3/3).

Di Wilayah Polrestabes Makassar pada bulan Januari terjadi 49 kasus dan Februari 36 kasus kriminalitas dengan berbagai jenis. Posisi ‘’papan atas’’ tingkat kriminalitas di wilayah Polrestabes Makassar adalah Kecamatan Rappocini dan Panakkukang. Di Panakkukang, per Januari terjadi 10 kasus dan Februari 6 kasus. Sementara di Kecamatan Rappocini pada bulan yang sama terjadi masing-masing 7 kasus.Dalam satu minggu terjadi 17 kasus geng motor dan sedikitnya 65 kasus pencurian dengan kekerasan.

Hingga saat ini, kata Ferry Abraham, 64 kasus dalam penyelidikan dan 21 kasus sudah dalam proses. Hanya saja, kini terkadang polisi dibenci dan didambakan. Jika terjadirazia, pasti polisi dibenci, namun ketika terjadi kejahatan polisi pasti didambakan.

Yang menambah semangat para mahasiswa mengikuti paparan Ferry Abraham ini karena juga ikut melibatkan tiga Polwan mempresentasikan permasalahan Kantibmas di Kota Makassar. Ketiganya masing-masing: Brigjen Pol. Andi R Janna S.Psi, M.M., Brigpol Firawaty Pujara, SH., MH, dan Briptu Hermawati.

Brigpol Firawaty Pujara memaparkan, terjadi 4pencurian dengan kekerasan (curas) pada mini market dan dalam proses penyidikan melibatkan 14 tersangka. Enam orang teridentifikasi sebagai anggota geng motor ‘’No Mercy’’. Sepuluh orang masih daftar pencarian orang (DPO).

‘’Barang bukti yang disita 14 bungkus rokok, 14 anak panah, 1 ketapel, 3 badik, 1 parang, dan 2 busur,’’ ujar Firawaty Pujara.

Curas di jalan raya terjadi 16 kasus dan dalam proses penyidikan dengan 17 tersangka. Barang bukti yang disita berupa uang tunai Rp 3.925.00, 12 unit HP, 6 unit kendaraan bermotor roda dua,4 buah kartu ATM, lakban, dan 3 buah tas.

‘’Selama ini terjadi satu kasus yang mengakibatkan kematiansedang menjalani proses penyidikan, yakni dengan tersangka atas nama Muh.Farhan dengan lokasi kejadian perkara di Jl. Veteran Utara, di depan Toko Cahaya Bintang,’’ imbuh Firawatu Pujara.

Brigpol Andi R Janna mengatakan, langkah cipta kondisi Kamtibmas yang dilaksanakan dalam bentuk razia yaitu dengan diamankannya 3 perempuan seks komersial (PSK), 201 preman, 57 Pak Ogah, 3 pelaku pesta miras, 1 penjual miras, pemuda tanggung 142 orang, membawa senjata tajam 23 orang, membawa miras 8 orang, membawa sabu 6 orang, dan pelaku penipuan 17 orang.

Barang-barang yang disita mencakup: 5 busur, 13 badik, 14 ketapel, 1 dompet, 72 batang anak panah, 1 buah keris, 8.397 botol miras bermerek, 490 botol ‘ballo’, 1,23 kg sabu, 4.118 butir ekstasi, 4 buah bong, 2 unit sepeda motor roda dua dan 1 kompor gas.

Ia menjelaskan, atensi ke depan dalam menangani masalah Kamtibmas di Makassar adalah kewajiban pemasangan CCTV di sentra-sentra perekonomian/mini market maupun tempat-tempat strategis lainnya bekerja sama dengan Pemkot Makassar. Tetap mengoptimalkan kegiatan patrol dan penegakan hukum khususnya pada jam-jam rawan (malam hingga dinihari). Memaksimalkan peran kalangan pendidik di setiap sekolah guna menanamkan daya tangkal secara dini bagi anak dan kalangan remaja/pelajar untuk menjauhi dan tidak terlibat di dalam geng motor.

‘’Mengaktifkan dan memaksimalkan peran serta siskamling, Satpam, dan patrol keamanan sekolah guna mencegah terjadinya tindak pelangggaran, terutama aksi geng motor,’’ katanya, kemudian menambahkan, peran dan kepedulian lebih dari orangtua terhadap anak masin-masing, khususnya yang telah remaja, serta melarang melakukan pelanggaran. (mda).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun