Istilah ini terbaca pada sebuah caption (keterangan gambar) foto  squad PSM yang sedang berdiri menghadap penonton di Stadion Ikada Jakarta. Pada foto tersebut tertulis 'Sirkus Bola PSM di Ikada'. Penulis temukan klipping koran ini di kediaman Harry Tjong, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, saat mewawancrainya 27 November 2010.
Setelah penulis tanyakan kepada Harry Tjong, ternyata sirkus bola itu adalah 'tayangan' seni bermain bola yang dipertontonkan PSM kepada para penonton Stadion Ikada Jakarta (di lapangan Banteng sekarang). Tentu saja, pendukung utama para 'pesirkus' itu adalah trio PSM (Ramang, Suwardi Arland, dan Noorsalam).
PSM ketika itu, dianggap sebagai salah satu kesebelasan yang sudah memiliki -- menurut istilah sekarang -- standar mutu. PSM sudah memiliki standar sepakbola. Apa yang dikatakan full team, maka PSM sudah memiliki standar. Tidak ada kesulitan apa-apa bagi PSM untuk menentukan pemain. Kualifikasi yang dimiliki PSM ini, tulis media itu, sama seperti standar Persebaya tahun 1950 atau PSMS Medan tahun 1951-1955. Komisi kesebelasan PSM tidak susah mencari peman. Â Â
Dalam preview pertandingan PSM melawan tim Swedia, masih menurut media itu, PSM menurunkan squad yang hampir sama dengan pemain yang meraih juara PSSI pada tahun 1959. Kecuali, Frans Jo menjadi pemain pengganti Mannan. Posisi selengkapnya adalah: Harry Tjong (kiper), Kurnia Hasan (kiri luar), Noorsalam (kiri dalam), Ramang (penyerang tengah), Â Suwardi Arland (kanan dalam), Frans Jo/Mannan (kanan luar), Icing Pasande (gelandang kiri), Santja Bachtiar ( stopper/libero), Idris Mappakaya (gelandang kanan), Thomas Rairatu (back kiri), Sampara (back kanan).
Menurut catatan media tersebut, kekuatan PSM terletak pada trio-nya. Mereka memiliki style bermain yang sangat padu. Antara satu pemain saling mengenal pemain lainnya dengan Ramang sebagai rokhnya yang larinya kencang dengan bantuan Suwardi dan Noorsalam. Keduanya mampu memberikan voeding (makanan) kepada Ramang yang kuat daya tembaknya dan membuat PSM selalu diperhitungkan lawan-lawannya.(Bersambung).