Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bimbel Beban bagi Orangtua maupun Murid

1 Maret 2016   13:49 Diperbarui: 1 Maret 2016   14:11 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="les-privatsurabaya.blogspot.com"][/caption]

Bagi anak-anak kelas XII, bulan Maret, April, Mei adalah bulan yang sangat membuat stres. Pertama menghadapi ujian sekolah & Nasional. Ditambah dengan akan masuk ke perguruan tinggi setelah kelulusan SMA. Biasanya Bimbel itu diadakan dan diambil sebelum ujian sekolah dan Nasional. Semakin pusinglah anak-anak Kelas XII. Memikirkan bahan dan materi ujian ditambah dengan bimbel yang harus diambil untuk persiapan ke perguruan tinggi.

Apa sebabnya Bimbel perlu diambil oleh anak?


Di negara lain selain di Indonesia, tak ada tambahan pelajaran di luar jam sekolah (Amerika Serikat , Australia). Lalu, kenapa anak harus ambil bimbel di luar materi sekolah yang telah diajarkan oleh guru-guru.
Ternyata setelah diusut banyak anak yang mengambil bimbel karena merasa tidak yakin dengan materi yang diajarkan oleh sekolah/guru di sekolah. BEnang kusut dalam pendidikan. Pola pembelajaran di kelas berorientasi tektual karena guru terpaku pada buku ajar. Sementara bimbingan belajar lebih kreatif mengasah kecakapan siswa untuk menjawab soal-soal selesi masuk perguruan tinggi.


Salah seorang dari Dewan Pnedidkan DKI menjelaskan bahwa guru sangat terpaku pada materi di dalam buku pelajaran. Apabila sudah selesai satu bab, mereka harus melanjutkan bab yang lain, ini berdasarkan target waktu yang ditentukan di dalam buku teks. Ini pula menjadi penyebab siswa selain belajar bimbel ada yang ambil extra les materi pelajaran karena merasa belum paham, sudah disodori lagi berbagai soal untuk pekerjaan rumah. Mereka kebingungan untuk mengerjakan dan mencari pertolongan dengan lewat les .


Sementara bimbel adalah sebuah lembaga penyedia jasa les memiliki tujuan yang jelas. Membantu siswa agar lulus ujian masuk perguuran tertentu di perguruan tinggi (PT) favorit. Dari tujuan tersebut jelas standar kemampuan yang harus dipenuhi oleh siswa sehingga guru les bisa menyesuaikan materi ajar dan latihan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran pun fokus yang menyenangkan dan tidak memberatkan siswa.

Anehnya dalam setiap pembelajaran, tidak ada skema pencapaian yang ingin ditargetkan. Semestinya setiap tingkat pencapaian siswa memiliki indikator.Misalnya tujuan pencapaian siswa kelas VIIII dalam pelajaran bahasa indonesia sudah bisa membaca dengan luas, lancar mengenal bentuk-bentuk kata, dan menyampaikan informasi secara tetap.

Beban orang tua


Orangtua yang mempunyai anak di tingkat XII, harus kuat secara mental dan finansial. Mental harus kuat karena anak-anaknya harus extra berjuang belajarnya, siang dan malam pada saat menjelang ujian maupun ujian ke perguruan tinggi. Finansial kuat karena harus punya dana cukup untuk masuk bimbel. Anak saya tidak pernah ikut bimbel. Namun, keponakan saya yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang dituju, harus mengeluarkan dana sekitar Rp.5-6 juta per paket untuk bimbel. Belum biaya bahan-bahan yang harus dibeli lagi dan transportasi untuk ikut bimbel.

Beban guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun