Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Waspada Jangan Terjebak Rekrutmen Bodong, PNS Prestasi

2 Oktober 2021   19:02 Diperbarui: 2 Oktober 2021   19:08 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaduh suasana para korban penipun  rekrutmen PNS Bodong pun  saat berkumpul di Mabes Polda Metro Jaya .   Para korban itu telah melaporkan kerugian akibat dari rekrutmen bodong yang dilakukan oleh  Olivia Nathania alias Oli.

Kerugian  dari 225 korban yang jumlahnya ratusan itu mencapai  Rp.9,7 milyar itu  sungguh tidak masuk akal.

Awal mulanya , orang yang mencari pekerjaan PNS itu ditawari dengan suatu iming-iming untuk jadi PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Bekasi dan daerah-daerah lainnya.   

Tawaran itu pasti menggunakan janji palsu seperti  akan diberikan jabatan setelah transfer diterima, juga Surat Penerimaan CPNS yang dipalsukan .

Mereka yang direkrut melalui zoom  dengan undangan terbatas mencapai 100 oran g itu pada tanggal 8 April 2021, menampilkan  sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.  Setelah selesai lagu kebangsaan dikumandangkan,  Anies dengan seragam dinas mengucapkan selamat telah menjadi PNS PEmerintah Provinsi DKI Jakarta.  Terlihat  proses itu bagaikan mimpi karena cepat dan tidak masuk akal.

Ternyata setelah mereka cek kebenarannya,   rekrutmen itu palsu dan tidak benar.

Banyak korban  yang sangat antusias itu  karena mereka  mengajak temannya,saudaranya  untuk ikut serta melamar. Tenggat Waktu untuk membayar biaya rekrutmen yang dikenakan berkisar antara Rp.25-Rp.50 juta itu hanya 2-3 hari saja.  Bagi mereka yang tak punya uang, terpaksa menjual asetnya .

Sungguh peristiwa yang tragis,ironi  dan menyesakkan bagi mereka yang jadi korban rekrutmen bodong itu.

Mengapa orang  tergiur jadi Pegawai PNS?

Logika yang sangat sederhana, belum menjadi pegawai sudah harus membayar Rp.25-Rp.50 juta adalah suatu keanehan yang tidak masuk akal .

Mungkin ada yang berpikir sulitnya mencari pekerjaan.  Tetapi hal itu  bukan berarti harus mengorbankan  dana sebesar itu untuk suatu pekerjaan yang hasilnya belum tentu sebesar apa yang dikeluarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun