Wajah Pak Soleh (bukan nama yang sebenarnya) sangat muram dan sendu, tak ada senyuman sama sekali. Dia seperti menanggung beban kehilangan yang sangat mendalam.
Sebagai orang yang punya profesi teknisi komputer lepas, Pak Soleh sudah berusaha keras untuk mendapatkan order pekerjaan . Â Namun, pandemi membuat usahanya tidak berhasil.
Dia sudah mencoba mengontak beberapa nasabah yang pernah menggunakan jasanya. Bahkan, dia  mendatangi beberapa kantor  apabila ada yang mau menerima jasanya .
Hasilnya nihil.  Tak ada pekerjaan yang diperolehnya . Dia merasa  semua ini gara-gara pande yang belum juga berakhir. Pengetatan budget perusahaan .  Bagi pribadi, pekerjaan komputer jadi langka karena mereka sekarang lebih menyukai menggunakan gadget ketimbang komputer.
Namun, tak disangka-sangka,  ada suara "ting" di whatsapplication.  Ditengoknya  dan dibukanya aplikasi whatsapplication itu.
"Pak Soleh, komputer saya ini "hang" tidak bisa dimatikan, dihidupkan", tulis Ibu Komala (bukan nama sebenarnya)"
"OK Bu, saya akan datang ke rumah Ibu untuk  tes komputer !"
Ketika dia sudah sampai di rumah Ibu Komala.  Ibu Komala pun  menyerahkan komputer rusak itu kepada pak Soleh.
Pak Soleh  membawanya ke rumahnya untuk mengetes kerusakan komputer.
Tak berapa lama dia sudah menemukan kerusakan itu. Â Dia menginformasikan hal itu kepada ibu Komala.
"Bu Komala, komputer ibu harus direformat!" kata pak Soleh.
