Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Atasi Kebosanan "Work From Home" dengan "Growth Mindset"

4 April 2020   20:26 Diperbarui: 4 April 2020   20:53 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama dalam masa karantina atau bekerja,beribadah dan bermain dalam rumah, selalu timbul pelbagai macam emosi yang bergejolak sampai pikiran negative timbul. Ketika pikiran negatif terus menghantui diri kita, kondisi mental dan jiwa jadi lemah, akhirnya melemahkan fisik kita.

Isolasi atau karantina memang hal yang baru buat kita semua. Siapa yang pernah membayangkan segala kegiatan harus dilakukan di rumah . Saya sendiri hampir setengah abad baru kali ini mengalami hal ini . Kegiatan terpusat di rumah, tak bisa ke luar kecuali beli logistik, dokter dan ke apotik.

Kondisi isolasi di rumah membosankan?

SIapa yang tidak pernah mengalam hal itu. Pasti hampir semua orang yang dulu hidup bekerja di kantor, beraktivitas dengan penuh energi, berinteraksi dengan banyak orang, sekarang harus diganti di rumah. Ruang gerak kita hampir terbatas antara tembok ke tembok.

BErtemu dengan anak, istri, mertua, pembantu dari satu jam ke jam. Dimana sebelumnya kita bisa pergi ke kantor, menghabiskan seharian di kantor, pulang ke rumah saat malam tiba. Melihat dua suasana yang berbeda, kantor dan rumah.

Sekarang rumah jadi kantor, kantor yang mungkin terlihat kurang representative dan bahkan mereka yang tak punya ruang kerja tersendiri pun harus berbagi dengan anak-anak atau antar suami-istri. Timbul keriuhan dan gangguan yang tak diinginkan apabila kita ingin menyelesaikan satu pekerjaan.

KEjenuhan dan kebosanan ditambah dengan pikiran yang hanya berfokus akibat isolasi itu akan membuat emosi dan pada akhirnya kepada jiwa atau psikis jadi lemah.

Belum lagi kondisi sosial ekonomi yang terganggu bagi pekerja informal, merasa tidak mampu untuk melakukan bekerja di rumah. Pekerja informal yang umumnya berjualan di lapak dan harus berhadapan langsung dengan pelanggan.

Mereka nekad bekerja seperti biasa di luar rumah untuk bisa sekedar mendapatkan penghasilan. Baginya ada keragu-raguan dan pola pikir salah tentang kerja di rumah.

Pertama tidak menghasilkan uang dan kedua adalah nanti kita jadi "apa" apabila terus di rumah. Paradigma sempit langsung timbul bahwa di rumah itu tak menyenangkan, khawatir tidak bisa mendapatkan uang sama sekali.

Lalu ketika gangguan timbul, apa yang terpikir dalam alam sadar kita? Di bawah ini akan lebih jelas dua perbedaan pola berpikir saat "lockdown"dengan emosi negatif dan pola berpikir yang berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun