Coronavirus bukan sekedar jadi momok dari kemanusiaan tetapi ada hikmah besar yang terkandung dari terjadinya coronavirus terhadap bumi tempat kita berpijak.
 Coronavirus yang begitu dahsyat itu mampu membuat hampir 160 negara terpapar . Begitu mereka terpapar, tentu otoritas masing-masing negara membuat kebijakan yang sangat ketat, bahkan ada yang membuat lockdown.
Kebijakan lockdown itu sangat ampuh karena semua kegiatan terkunci di dalam rumah warga masing-masing. Â
Seolah dunia itu seperti beristirahat total , lihatlah negara-negara yang mengenakan aturan lockdown, semua kegiatan ekonominya, industri bahkan kegiatan pendidikan dan pemerintah pun ikut tutup .
Begitu  semua penyebab polusi udara itu berhenti bekerja, terlihatlah  langit membiru kembali, udara yang pengap menjadi udara yang segar .  Kehidupan yang segar yang tidak pernah dinikmati manusia dalam keadaan normal yang hiruk pikuk.
Kehidupan manusia berubah menjadi manusia  yang terisolasi , sementara kondisi lingkungan yang membaik itu membuat level polusi udara itu sangat menurun sekali.
Sebagai contoh ketika Wuhan memberlakukan lockdown pertama kalinya di bulan Januari 2020, Â maka dua minggu setelah adanya lockdown itu, Â kualitas udara menjadi semakin bersih , level polusi pun turun.
Turunnya polusi udara bukan hanya di Wuhan saja, bahkan, para ilmuwan NASA mengatakan bahwa di satelit nya pun menunjukkan kualitas udara di dunia itu membaik . Â Jadi kualitas udara itu membaik bukan hanya di Wuhan saja, tetapi terjadi di seluruh dunia.
Ketika udara membaik, semua binatang melata , burung, bebek atau binatang air ikut menikmati keindahan dan kebersihan udara. Â Bebek yang biasanya sangat jarang mau berenang ke sana kemari, dia bisa menikmati bersihnya air yang biru dan udara yang cerah dan bersih.