Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Jumlah CEO Perempuan di Indonesia Kalah dengan Lelaki?

9 Oktober 2018   14:30 Diperbarui: 9 Oktober 2018   15:53 3202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: lifestyle.okezone.com

Ketika sang ibu melarang anak perempuannya untuk bermain sesuai dengan passion-nya, ketika dewasa interest atau passion dari anak itu jadi berubah. Dia tak lagi menemukan passion yang sesuai dengan keinginannya karena ada faktor hambatan dari edukasi yang diterimanya.

Faktor dari perusahaan pun ikut menghambat perempuan untuk dapat terjun ke dunia kerja formal. Ketika perempuan harus bekerja dan berumah tangga, lalu hamil di tempat kerjanya, perusahaan tidak mendukung kehamilan. Contohnya tidak ada cuti hamil, tidak ada tempat untuk menyusui atau tidak ada cuti untuk anak yang sakit.

Bagaimana dengan persamaan gender di perusahaan atau lingkungan pekerjaan?

Sayangnya, tidak semua perusahaan mendukung persamaan gender baik itu laki maupun perempuan untuk menduduki posisi manajemen tingkat tinggi. Hanya 5 persen sampai 10 persen posisi manajemen tingkat tinggi diberikan kepada perempuan.

Sumber: www.metrotv.com
Sumber: www.metrotv.com
Survei juga membuktikan bahwa ada kesenjangan gaji seorang CEO perempuan dan laki berkisar sebesar 16 persen. Hal ini sangat disayangkan sekali karena masih adanya diskrimansi gender di lingkup kerja di jabatan tertinggi di suatu perusahaan. Padahal banyak CEO perempuan yang menyingkapan pikirannya bahwa CEO perempuan itu punya produktivitas yang sama dengan lelaki. Bahkan seorang perempuan bekerja lebih detail dari laki-laki. Bahkan, perempuan mampu bekerja dwi fungsi, sebagai pekerja maupun sebagai ibu rumah tangga sekaligus.

Solusi mematahkan hambatan untuk persamaan perempuan dalam perekonomiaan

Walaupun hanya ada satu perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di dunia, tetapi hal ini tidak berarti bahwa posisi perempuan di dunia kerja harus berkurang sesuai dengan porsi perempuan yang dapat mencapai tingkat terkaya.

Hambatan pertama adalah kita ketinggalan dalam melihat model perempuan di dunia global, lihatlah ada 10 perempuan yang paling berpengaruh di dunia versi Forbes, yaitu:

  1. Angela Merkel, Kanselir Jerman
  2. Theresa May, PM Inggris
  3. Melinda Gates, CO Chair Operator Bill & Melinda Gates Foundation
  4. Sheryl Sandberg, COO Facebook
  5. Mary Barra, CEO General Motors
  6. Susan Wojcicki, CEO Youtube
  7. Abigail Johnson, CEO Fidelity Investment
  8. Christine Lagarde, Managing Director IMF
  9. Ana Patria Botin, Banker, Ketua Eksektufi Group Santander
  10. Ginni Rometty, CEO IBM

Hambatan kedua dalam bidang edukasi adalah mengubah mindset perempuan bahwa seorang perempuan mempunyai hak yang sama dalam bidang edukasi. Jika ia pandai dalam bidang teknologi, IT dan komputer, dia berhak untuk sekolah di bidang komputer, IT yang notabene jumlah gender laki-laki memang jauh lebih banyak.

Hambatan ketiga dalam bidang profesional adalah mengubah regulasi dan memberikan fasilitas dan pendukung buat perempuan di setiap perempuan. Jangan sampai perusahaan mengeluarkan peraturan bahwa pegawai perempuan harus ke luar dari perusahaan jika hamil. Jangan sampai perusahaan hanya rekrut tenaga laki untuk bidang-bidang yang berbau laki seperti teknik sipil, engineering dan komputer.

Perusahaan memfasilitasi perempuan yang sedang hamil untuk bisa tetap bekerja dan perempuan yang sedang menyusui dengan tempat yang nyaman untuk mengeluarkan ASI, memberikan cuti hamil yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun