Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efektifkah Kebijakan Ganjil Genap?

24 April 2018   17:19 Diperbarui: 24 April 2018   17:33 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemacetan di Jabotabek ternyata membuat pusing bagi Pemerintah dalam hal ini Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).   Bayangkan jumlah kendaraan warga Jakarta dan Tangsel tidak berbanding lurus  dengan jumlah warganya.   Kepemilikan mobil dan kendaraan beroada dua hampir satu setengah kali lipat.   Menurut statistik tahun 2016 jumlah warga Jakarta, Bogor, Tangerang sekitar 12 juta sementara jumlah kendaraan baik itu motor maupun mobil  sekitar  18 juta. Hal ini  sungguh sangat memusingkan baik bagi pengendara maupun pemangku kebijakan.  

Berbagai usaha sedang dilakukan dengan adanya pembangunan LRT dan MRT. Dulu pada zaman Gubenur DKI yang lama dikenal dengan 3 in 1.  Sekarang,  Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sedang melakukan pembatasan kendaraan dengan cara ganjil-genap di beberapa  tol dan jalan protokol.

Di bulan April 2018 uji cobanya dilakukan  di dua ruas tol yang diterapkan di tiga pintu tol, yaitu Gerbang tol Cibubur 2 untuk ruas Jagorawi, dan tol Tangerang 2 dan Kunciran 2 dddi ruas tol Jakarta --Tangerang. Diteruskan hingga peraturan menteri soal kebijakan penanganan kemacetan di ruas tol Jagorawi dan Jakarta Pelaksanaan ganjil genap itu mulai pukul 6.00-9.00.

sonora.co.id/
sonora.co.id/
Juga mulai tanggal 23 April, uji coba ganjil genal ke Jalan Thamrin diberlakukan mulai pukul 6.00-9.00. Sulit bagi mereka yang biasa naik mobil ke arah jalan protokol, mereka terpaksa harus mengejar waktu sebelum jam 6.00.

Evaluasi dari uji coba untuk jalan tol Cibubur 2, jumlah kendaraan turun dari 7.719 jadi 5.528 artinya ada 28,39 persen. Sementara di gerbang tol Tangerang 2 dan kunciran 2, jumlah kendaran turun dari 6.738 kendaraan menjadi 4.984 kendaraan atau 26,3 persen.

Namun, di saat yang sama, di Jagorawai jumlah kendaraan yang berangkat lebih awal 04.00-06.00 naik 4,49 persen atau 3,428 kendaraan menjadi 3.582 kendaraan. Sementara kendaraan melintas di gerbang tol Cimangsi naik 11,6 persen dari 1.930 kendaraan jadi 2.155 kendaraan.

Efek domino:

Sebenarnya setiap kebijakan itu tidak ada manfaatnya jika  dampaknya  di satu sisi  mengurangi jumlah kendaraan yang lewat, sementara sisi lain terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang lewat. Dalam bahasa yang sederhana, hanya memindahkan kemacetan di suatu tempat  ke tempat yang lain.  Tak ada solusi yang tepat sasaran untuk  kemacetan dengan memberlakukan peraturan ganjil --genap.    

Solusi yang tepat:

Transportasi massal yang aman, nyaman dan terintegrasi jadi pilihan bagi setiap orang   Apabila warga telah memilih menggunakan transportasi masal seperti bus baik itu bus antar jemput atau bus premium, hal ini akan sangat membantu untuk mengurangi kemacetan.

Salah seorang pegawai negeri yang biasanya memakai mobil pribadi bersama suaminya, sekarang memilih untuk naik bus yang disediakan oleh kementriannya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun