Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seberapa Pentingkah Sebuah "Teguran"?

20 Januari 2018   18:37 Diperbarui: 21 Januari 2018   19:23 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Tiap orang, baik itu anak-anak, dewasa, maupun tua pastinya pernah mendapat atau menerima teguran. Sebaik-baiknya orang bersikap atau bertindak, pasti ada yang salah baik itu di keluarga, lingkungan, komunitas, tempat kerja atau di tempat publik. Ternyata teguran itu bisa di lihat dari dua sisi. Penegur dan Penerima teguran. Yuk kita bahas dulu yang penerima teguran. 

Penerima teguran itu siapa saja yah? Bisa setiap orang mulai dari anak-anak (balita sampai dewasa), dewasa, orangtua. Sayangnya, tidak semua orang itu suka dengan teguran.

Teguran dianggapnya sebagai hal yang tabu, melukai bahkan dapat membuat relasi jadi putus atau bahkan mengucilkan orang yang menegur dengan membalas balik.

Menegur itu sebaiknya dilakukan atau tidak?

Roti Hidup (Dokumen pribadi)
Roti Hidup (Dokumen pribadi)
Konsep diri yang disebut dengan Teori "Jendela Johari" diciptakan oleh dua orang psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harrington Ingham, yang membantu orang untuk memahami hubungan dengan diri dan orang lain lebih baik. Ada 4 kuadran dalam satu jendela, yaitu Daerah Pribadi Terbuka (Open Self); Daerah Pribadi Buta (Blind Self); Daerah Pribadi Tersembunyi (Hidden Self); Daerah Pribadi tak dikenal (Undiscovered self).

Daerah Pribadi Terbuka

Saya tahu, demikian juga orang lain tahu mengenal diri saya dan orang lain. Semua informasi perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, ide dapat diketahui oleh diri sendiri maupun orang lain. Terdapat keterbukaan, kesuaian.

Daerah Pribadi Buta

Saya tidak tahu, demikian juga orang tidak tahu sehingga daerah itu disebut dengan daerah buta. Saya tidak mengenal diri saya sendiri, demikian juga orang lain tidak mengenal pribadinya. Sehingga jika orang lain mengkritik maka dia akan defensif. Tidak adanya pengetahuan tentang kepribadian masing-masing membuat miskomukasi atau komunikasi yang tidak efektif.

Daerah Pribadi Tersembunyi

Saya tahu dan orang lain tidak tahu, sehingga daerah ini disebut dengan daerah tersembunyi. Saya menutup diri untuk kepribadian saya sehingga orang lain tak mengetahui kepribadian saya. Hanya satu arah komunikasi saja. Dia tak mau terbuka dengan orang lain, hanya minta informasi dari orang lain tapi dia tak mau memberikan informasi.

Daerah Pribadi tak Dikenal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun