Mohon tunggu...
Haniffa Iffa
Haniffa Iffa Mohon Tunggu... Editor - Penulis dan Editor

"Mimpi adalah sebuah keyakinan kepada Tuhanmu, jika kau mempunyai keyakinan yang baik kepada Tuhanmu, maka kau akan bertemu dengan mimpimu." #Haniffa Iffa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tsunami Anyer, Tuhan Ingin Kita Lebih Dekat dengan-Nya

24 Desember 2018   04:18 Diperbarui: 24 Desember 2018   06:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari yang lalu, tepatnya hari Sabtu (22/12), saudara kita di Anyer mendapatkan sebuah ujian, yakni terjadinya sebuah tsunami yang menyapu beberapa kawasan di daerah tersebut. Di tambah lagi, saat itu tengah ada konser yang turut mengundang grup band terkenal, yakni Seventeen.

Acara yang semula berlangsung meriah tersebut tiba-tiba berubah menjadi suasana mencekam saat gelombang menerjang. Akibatnya, panggung tersebut roboh dan menelan korban jiwa. Belum lagi tsunami juga menyapu rumah serta hotel yang berada tidak jauh dari pantai.

Tepat peringatan hari Ibu tersebut, ternyata Tuhan mempunyai kehendak lain. Sekali lagi, Tuhan ingin kita lebih dekat dengan-Nya. Mempelajari tanda-tanda alam yang diberikan oleh-Nya, bahwa ini merupakan sunnatullah yang terjadi atas kehendak-Nya. 

Seperti dalam tweetnya, Mahfud md mengatakan bahwa "Jangan buru-buru bilang, bencana alam seperti tsunami itu adzab Allah karna kita banyak dosa. Bilang begitu tidak tepat karena banyak orang baik dari berbagai komunitas yang tidak jahat yang juga jadi korban. Selain itu kesimpulan seperti itu menafikan sifat kasih sayang Allah. Tsunami adalah sunnatullah bekerjanya alam".

Kita seringkali tergesa-gesa memahami bahwa bencana alam adalah sebuah adzab yang diberikan oleh-Nya. Padahal, tidak semua bencana alam merupakan sebuah adzab, bisa jadi ini adalah cara Allah menunjukkan kasih sayang-Nya pada kita bahwa tiada di dunia ini yang abadi.

Dengan demikian, kita akan bisa lebih menerima segala ketentuan-Nya dan tidak serta merta membantah segala kuasa-Nya. Sungguh, semua milik-Nya dan akan kembali pada-Nya. Hanya Tuhanlah yang Maha Kekal, sementara segala yang ada di dunia ini adalah fana.

Bumi juga merupakan makhluk Allah. Tentu membutuhkan pergerakan. Seperti kita manusia, ketika kita terus menerus berada di posisi yang sama, misalnya duduk ataupun tidur pun kita akan merasa lelah. Begitu pula dengan bumi. "Bumi ki yo butuh molet" (bumi juga butuh bergerak), demikian kalo tidak salah kata Cak Nun, sang guru legendaris yang dicintai masyarakat. 

Benar saja, mungkin ini maksud dari Prof. Mahfud md yang menyatakan bahwa ini adalah sunnatullah. Semua sudah tertulis di mega server lauhul mahfudz-Nya. Detik sekian akan terjadi apa di mana. Sungguh, betapa detailnya Tuhan itu. Maha Suci Allah atas segala sesuatu.

Sekali lagi, Tuhan ingin kita lebih dekat dengan-Nya. Berkaca dari peristiwa sebelumnya, yakni bencana yang ada di Palu, tentu sudah menjadi kuasa-Nya. Maka, siapa yang bisa membantah jika Tuhan sudah berkehendak?

 Bahkan kita tidak bisa memprediksi satu detik yang akan datang. Tuhan ingin kita memahami segala peristiwa dengan kepala dingin dan tidak lantas menyatakan bahwa ini adalah sebuah adzab. Siapakah yang bisa menjamin orang-orang dzalim lebih banyak daripada orang-orang yang baik di daerah tersebut? Tiada yang lebih mengetahui selain-Nya.

 Yang bisa kita lakukan adalah terus memohon petunjuk-Nya, memohon ridho-Nya, memohon segala ampunan-Nya, berusaha menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dan memohon untuk diberikan akhir yang baik (khusnul khotimah) di akhir kehidupan kita nanti. Wallahu a'lam bisshowab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun