Mohon tunggu...
Hanna Zwan
Hanna Zwan Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Raport, Orang Tua & Anak

8 Januari 2012   01:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13259923281008705200

[caption id="attachment_154561" align="aligncenter" width="300" caption="google.com"][/caption] Setelah saya membaca tulisan mbk Fitri.y Yeye yang berjudul Reaksi Orang Tua Saat Menerima Raport Anak. Seketika saya ingat saat-saat menjadi pendamping pada waktu pembagian rapot di tempat saya mengajar dulu (5 bulan lalu baru resign ^_^). Awalnya seluruh orang tua berkumpul menjadi satu di ruangan aula untuk mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah, setelah itu seluruh orang tua berkumpul di tiap kelas untuk mengambil raport. Orang tua menunggu diluar dan akan dipanggil sesuai dengan nomor absen anaknya, nah saat orang tua dipanggil ke dalam kelas oleh wali kelas saat itulah wali kelas melaporkan seluruh perkembangan siswa selama satu semester. Bukan hanya melaporkan hasil perkembangan kognitifnya melainkan seluruh aspek perkembangan siswa harus dilaporkan, seperti bagaimana perilaku siswa selama disekolah, bagaimana hubungan siswa dengan teman sebayanya dll. Lalu mengapa ini harus dilaporkan? kadang orang tua menyepelekan hal-hal seperti ini, "anak saya lo baik-baik saja, nggak ada masalah", itu menurut orang tua. Tapi tahukah orang tua perilaku anaknya selama di sekolah? Nah jurus pertanyaan itulah yang sering saya tanyakan kepada mereka para orang tua ketika mereka dengan sangat percaya diri membela anaknya. Seolah-olah beliau tahu keadaan anaknya selama disekolah, setelah melaporkan hasil perkembangan anaknya selama di sekolah kebanyakan orang tua tidak percaya karena selama di rumah perilaku siswa tidak seperi itu. Maka dari itu, inilah tugas wali kelas, guru BK untuk menyampaikan seluruh perkembangan siswa selama di sekolah, agar orang tua tahu dan mengerti perkembangan anaknya selama di sekolah. Jika orang tua sudah di beri laporan dan pengarahan oleh wali kelas ataupun tambahan dari guru BK tentunya para orang tua akan lebih bersikap sewajarnya tidak harus memarahi sang anak. Karena jika anak dimarahi hanya karena nilai tidak tuntas itu akan membuat anak merasa bersalah dan takutnya akan memperburuk keadaan. Rangkullah anak dengan pelan, jika ia termasuk anak yang bermasalah disekolahnya maka tanyakan baik-baik kenapa seperti itu, dengan berbicara dari hati ke hati maka secara otomatis anak merasa nyaman untuk menceritakan keadaannya selama ini. Mungkin ia termasuk anak yang kurang perhatian orang tuanya, mungkin juga ada kesalah fahaman antar siswa sehingga masalah itu muncul. Setidaknya inilah sedikit pengetahuan untuk para orang tua agar lebih berhati-hati dalam menyikapi hal-hal seperti ini. Jika ada orang tua yang merasa anaknya "aneh" dengan perilakunya, maka segeralah mengubungi pihak sekolah untuk mencari informasi, siapa tahu ia mendapatkan masalah dengan teman, guru, ataupun orang lain. &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& Batam, 7 Januari 2012 Sedikit ulasan pengalaman selama menjadi pengajar...miss it!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun