Hari senin (17-09-2018) saya ke puskesmas kedundung kota Mojokerto. Saya berangkat pagi-pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Karena hari ini saya ada jam mengajar di sekolah pada pukul 08.40 WIB. Untuk menghindari antrean panjang periksa maka saya harus datang pagi-pagi.
Disana saya mendapatkan antrean dengan nomor urut sembilan. Saya ke puskesmas di antar oleh ibu. Tujuan saya datang ke pukesmas adalah untuk mengetahui perkembangan tekanan darah saya. Saya khawatir dengan sakit pusing yang telah saya rasakan sejak hari Minggu kemarin. Pada pagi dan siangnya, selama seharian saya hanya tiduran saja dirumah. Untungnya saya bisa beristirahat dengan nyenyak. Sehingga pada sore harinya tubuh saya bisa kembali bugar.
Bagi masyarakat yang ingin berobat ke puskesmas syaratnya cukup mudah. Kita tinggal membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS). Setelah nomor antrian saya dipanggil. Lalu saya serahkan kepada bapak yang berada di bagian administrasi. Kita tinggal menunggu sampai proses pengecekan selesai. Setelah itu kita bisa mengantre lagi untuk menunggu panggilan diperiksa oleh dokter.
Sekitar pukul delapan, nama saya di panggil oleh petugas puskesmas untuk memasuki suatu ruangan periksa. Saya diperiksa oleh dokter muda yang cantik. Rambutnya lurus, wajahnya putih bersih, senyumannya begitu manis. Beliau mengenakan arloji berwarna keemasan di pergelangan tangannya.
Setelah saya duduk didepan beliau. Bu dokter bertanya, "Apa mas kendalanya?" "Itu bu dokter tekanan darah saya tinggi yaitu 140". Jawab saya. "Kapan tensi darah terakhir kali?" tanya bu dokter. "Pada hari Kamis minggu kemarin bu". Jawab saya menegaskan. "Waktu itu ada petugas dari puskesmas yang datang ke rumah untuk memeriksa kesehatan kami sekeluarga." Lanjut saya. Â
"Bu saya punya keluhan, beberapa hari ini detak jantung saya ko terasa tidak karuhan ya dan beberapa beberapa bulan yang lalu saya mengalami batuk-batuk terus" terang saya. "Apakah anda pernah melakukan rekam detak jantung di rumah sakit?" saya menjawab, "belum pernah bu". "Kalau anda ingin mengetahui kinerja jantung kita normal atau tidak. Sebaiknya anda melakukan perekaman medis organ jantung dulu agar tahu kondisinya". Tutur bu dokter menjelaskan.
Tidak lama kemudian, Ibu dokter memegang tangan kanan saya. Sepertinya beliau lagi merasakan detakan denyut nadi yang ada ditangan saya. Waktu pemeriksaan itu sekitar dua sampai tiga menit. Rasanya tidak karuhan dipegang sama bu dokter cantik. Wah ini penyebab detak jantung tidak karuhan lagi. He he
Saat saya diperiksa, ibu saya ada disebelah saya. Beliau ingin mengetahui tekanan darah saya. Bu dokter lalu mengukur tekanan darah saya dengan alat tensi darah. Tangan saya dibalut dengan sebilah kain sambil dipompa pada balutan diujungnya. Sehingga udara menekan tangan saya. Lalu teleskop diletakkan pada tangan kanan saya. Setelah selesai menensi tekanan darah. Beliau langsung bilang kepada saya kalau tekanan darahku yakni 130/80.
Kemudian beliau bilang kalau penyakit darah tinggi itu bisa berasal dari pola makan, management stres (cara mengatur permasalah hidup), dan beraktivitas yang berlebihan. "Mas untuk saat ini jangan meminum obat darah tinggi ya!" Karena hal itu bisa menyebabkan rasa ketergantungan dalam tubuh. Usianya mas masih muda 27 tahun. Jadi sangat disayangkan kalau muda-muda memiliki ketergantungan terhadap obat darah tinggi". Tutur beliau.
"Mas cukup mengatur pola makan saja yakni untuk sementara waktu jangan memakan makanan yang asin-asin. Sama jangan terlalu banyak mikir karena hal itu juga bisa menyebabkan tekanan darahnya mas naik". Tutur bu dokter. "Iya bu siap". jawab saya. "Jadi saya tidak akan memberikan obat penurun tekanan darah tinggi, saya hanya memberikan resep obat sakit pusing kepala saja". Tutur bu Dokter
Profesi Dokter sebagai Profesi Terpandang di Masyarakat