Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Mendapatkan Tambahan Penghasilan dengan Mengasah Potensi Diri

29 Juli 2018   09:13 Diperbarui: 29 Juli 2018   13:39 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.imgrum.org/tag/mojokertodoodleuniarsiska1

Setiap orang memiliki potensi diri yang perlu untuk dikembangkan. Potensi diri itu akan berkembang saat berada pada lingkungan yang tepat. Kita membutuhkan seseorang yang tepat untuk bisa mengarahkan potensi diri. Sehingga perlahan-lahan potensi diri kita tersebut bisa berkembang. Sehingga dengan potensi diri yang kita miliki. Kita bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

Saat kita melihat keindahan air terjun. Energi potensial itu terdapat pada saat air berada pada ketingggian di puncak. Air itu jika turun memiliki potensi energi yang paling besar. Air terjun bisa jatuh kebawah. Karena pengaruh dari gravitasi (gaya tarik) bumi. Setelah air terjun berada dibawah mampu menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik. Energi listrik itu bermanfaat untuk mengaliri listrik daerah di sekitar air terjun.

Begitu pula potensi yang ada pada diri kita. Potensi tersebut biasanya belum kita ketahui. Potensi bisa kita ketahui saat ada tugas dari guru atau orang tua. Anak-anak memiliki berbagai potensi yang luar biasa. Ada anak yang potensinya pada saat berbicara di depan umum. Ada juga anak yang memiliki potensi diri dalam menulis cerita dengan baik. Ada juga anak yang berpotensi dibidang kesenian seperti menyanyi, menggambar, dan menari. Ada juga anak yang berpotensi dibidang olahraga. Mereka bisa menjadi atlet yang bisa membanggakan sekolah.

Sebaiknya orang tua tidak membatasi potensi diri yang ada pada anaknya. Misalkan anak hanya disuruh fokus saja dibidang akademik. Mereka harus serius dalam mengikuti pelajaran di sekolah. 

Orang tua bisa mencari potensi diri yang dimiliki oleh anaknya. Setelah kita bisa mengtahui potensi anak. Selanjutnya orang tua bisa mengasah potensi anak tersebut sampai berkembang. Mereka bisa diberikan les tambahan untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan bakatnya masing-masing. Orang tua bisa mencarikan lembaga yang kompeten sesuai dengan potensi yang dimiliki anak.

Keterampilan Berbicara

poltekkes-mataram.ac.id
poltekkes-mataram.ac.id

Bagi anak-anak kita yang suka berbicara. Mereka bisa kita asah kemampuanya untuk menjadi pembawa acara. Peluang untuk menjadi pembawa acara terbuka lebar dalam membawakan berbagai acara. Seperti pada acara pesta perkawinan, membuka acara seminar, dan lain-lain.

Kemampuan berbicara juga berhubungan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan berbicara. Seperti : marketing, sales, recepcionist, guide, dan teacher. Berbicara yang baik adalah dengan cara penyampaian yang jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh lawan bicara kita.

Marketing pekerjaanya adalah meyakinkan pelanggan mengenai produk yang akan dijualnya. Modalnya biasanya dengan membawa brosur produksi barang yang akan dijual. Pekerjaan ini pernah saya temui saat kuliah disemeter akhir. Saya bisa berkenalan dengan pimpinan marketing perumahan grand oriental Durung Beduk Sidoarjo. Namanya Bapak Wahyu Handoko.

Beliau menjualkan rumah perusahaanya dengan sistem kredit pemilikan rumah (KPR) dan secara tunai. Harganya tentu berbeda, penjualan secara tunai lebih murah dari sistem KPR. Dalam memasarkan perumahanya ke konsumen. Beliau memilih cara menyebarkan brosur, mengiklankan di surat kabar, dan promosi di media sosial seperti facebook.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun