Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pengalaman Berpuasa Ramadan di Belahan Bumi Lain

18 Mei 2018   00:02 Diperbarui: 18 Mei 2018   00:22 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurutnya suasana Bulan Ramadhan di Australia itu seperti bulan-bulan pada umumnya. Banyak warga yang berlalu-lalang sambil membawa makanan dan minuman dijalan-jalan. Toleransi umat beragama disini masih sangat kurang. Sehingga menurutnya dia sebagai kaum minoritas harus memakluminya sebagai pendatang di Australia.

Namun menurutnya ada juga kelebihan berpuasa di Australia. Enaknya puasa disini adalah waktu berpuasanya lebih singkat dari waktu puasa di Indonesia. Karena waktu subuhnya di Australia jam 06.00 kurang. Sedangkan waktu Maghribnya itu sekitar jam 17.00 lebih sedikit.

Selain berbagi pengalaman menjalani ibadah puasa dihari pertama. Dia juga bercerita tentang kehidupannya di Australia. Dia bercerita kalau bisa berkesempatan kuliah diluar negeri melalui program beasiswa LPDP dari kementerian keuangan Republik Indonesia. Dia mendapatkan uang beasiswa sebesar Rp.20.000.000,00 tiap bulan. Uang itu dipergunakan untuk biaya sewa rumah disana tiap minggunya sebesar Rp2.500.000,00. Sisanya untuk biaya makan dan perlengkapan kuliah lalu ada juga yang ditabung.

Tugas-tugas mata kuliahnya tiap akhir semester adalah menulis hasil penelitian seperti skripsi. Katanya kuliah di Australia itu lebih berat dari kuliah di negeri sendiri yakni Indonesia. Dia berharap bisa segera lulus kuliah S2nya. Lalu ingin mengambil program S3 juga. Sehingga dengan bekal ilmu yang sudah dapatkan dari luar negeri. Dia berharap bisa membagikannya didalam negeri. Dia bercerita ingin membagikan pengalamannya saat kuliah disini dalam bentuk tulisan di media online atau media cetak di tanah air.

Berbeda lagi dengan pengalaman pertama berpuasa bagi Ibu Robitoh, Guru RA Al-Ihlas di Mojokerto, menurutnya puasa Ramadhan pada lima tahun lalu dengan sekarang berbeda. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi (IT) dan tuntutan padatnya jadwal sekolah. Sehingga para pekerja di masyarakat membuat kebutuhan akan hal kerohanian saat berpuasa jadi terkesampingkan.

"Dulu, setiap Ramadhan hampir tidak ada jeda untuk menikmati waktu luang. Semua waktu terpenuhi untuk mengaji membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Namun sekarang beda jauh. Sehari mungkin hanya membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an 2-3 kali" tutur Robitoh 

"Awal-awal merasakan diri ini seperti tiada berguna. Namun tidak boleh saya sesali. Ada banyak hal lain yang masih bisa dilakukan ternyata. Walaupun kesannya sudah tidak berbau religi lagi. Namun bukankah semua itu kembali pada niatnya?" tutur Robitoh

Beliau juga memberikan tips mengajari anak-anak usia TK dalam berpuasa. Untuk anak TK. Kami mengumpamakan sarapan sebagai makan sahur. Selama pembelajaran anak-anak tidak diperkenankan untuk makan dan minum. Kegiatan makan yang biasanya pada jam istirahat diganti selepas kegiatan. Ketika mereka mau pulang. Sambil terus diberi motivasi dengan pengertian tentang bagaimana puasa itu. Harapanya anak-anak akan terbiasa dalam melaksanakan ibadah puasa yang sudah menjadi kewajiban bagi orang dewasa.

Demikian beberapa pengalaman puasa yang dibagikan oleh teman-teman saya. Semoga apa yang telah dibagikan kepada saya. Kemudian bisa menjadi artikel di media warga kompasiana. Bisa memberikan nilai manfaat bagi pembaca. Amin

Mojokerto, 17-05-2018

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun