Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eksistensi, Fitrah Kehidupan

20 Oktober 2020   07:02 Diperbarui: 20 Oktober 2020   07:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#2

Ketemu Nabi ketika muda

Qalbu ibn dam sba fii hubbi istnayni, hubbu al mli wa thulu al amali, hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ini memberi kesan kepada "pemuda" bahwa dua hal yang mereka cintai; cinta kebendaan, dan banyak pengangan-angan.

Benarkah pemuda demikian? Kita perlu mendiskusikan ini, minimal dengan diri sendiri.

Pemuda adalah generasi penerus. Ujaran lama mengatakan bahwa dunia kelak berada di tangan pemuda. Bahwa kiasan itu berujar bahwa pemuda hari ini, maka dewasa (mampu menyesuaikan diri) dan bertanggung jawab di masa datang.

Berarti ada kedaulatan diri dalam pemuda yang memang menjadi nas perjalanan kehidupan. Kita tahu Nabi Muhammad ketika muda berdikari baik dalam ruang sosial pun ekonomi. Ia kerap membantu Kakek dan pamannya, pun lalu memandirikan dengan bertandang ke Sam.

Di sana kita tahu bahwa beliau melakukan perubahan besar dalam ruang ekonomi sosial.

Apapun bentuknya di masa muda adalah tali yang kuat, berkait dengan yang lain. Lantas tali itu menjadi kendali. Kendali atas perjalanan menuju kedewasaan. Bukan masalah umur, tetapi memang begitu perjalanannya.

Untuk dewasa memang tidak dilihat dari berapa usianya. Muda adalah jiwa, dewasa adalah rasa. Ketika nantinya dewasa secara usia agaknya ia masuk pada fase arif, bijaksana.

Maka dari itu jika Nabi menilai bahwa pemuda itu memiliki dua kecintaan, maka wajar. Karena pemuda memiliki ruang rasa yang luar biasa saling mendominasi. Akhirnya menjadi menggebu-gebu, eksistensi, pengakuan dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun