Mohon tunggu...
Ferdinand Bpunk
Ferdinand Bpunk Mohon Tunggu... -

http://bpunk-blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebodohan Jokowi-Ahok Pada Saat Kampanye!

28 September 2012   16:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:32 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disindir sebagai pihak yang "kalah" pada Pilkada DKI 2012, Ramadhan Pohan yang bertindak sebagai wakil Demokrat mengatakan "Ini kemenangan rakyat Dki Jakarta. Kemenangan Jokowi-Ahok juga tidak signifikan, cuma beda 5% (hasil Quick Count)". Yah, kurang lebih demikian Ramadhan Pohan membela diri diacara Neo Democrazy edisi "Jokowi Effect. Kamis, 27 September 2012". Memang benar yang dikatakan Ramadhan Pohan, Jokowi-Ahok menang terlalu tipis untuk menyatakan diri sebagai pemenang mayoritas suara rakyat Jakarta. Belum terhitung lagi rakyat Jakarta yang sudah terlanjur apatis dan memilih untuk golput di Pilkada DKI kemarin.

Kalau mau jujur, menang tipis ini disebabkan kebodohan pasangan No.3 ini juga. Banyak Pendukung Jokowi-Ahok yang marah ketika Foke-Nara "mengancam" orang-orang betawi. Tapi mereka sendiri mungkin tidak sadar, bahwa pasangan yang mereka dukung kerap mengancam pihak tertentu pada saat kampanye. Anda tidak percaya kalau pasangan yang anda dukung suka mengancam? Tenang buktinya masih banyak yang bisa dilihat. Coba saja tonton video Youtube dengan judul "Mewujudkan Jakarta Baru", "Fakta Kegagalan Jokowi", dan Video MetroTV "Debat Cagub DKI Jakarta, 16-September-2012", dan "Harapan Baru Jakarta, Kamis, 20 September 2012" yang ada pada situs MetroTV video files. Ancaman dari Jokowi-Ahok bertebaran disana.

Ancaman yang dilakukan Jokowi dan Ahok saat Kampanye antara lain:


  1. Jokowi menolak mempersenjatai Satpol PP. Bahkan di Solo, Jokowi memberikan pakaian "lucu" untuk para Satpol PP. Ini jelas ancaman bagi pihak Satpol PP Jakarta. Mereka yang selama ini beringas dan ganas, jadi lebih mirip "badut" saat bertugas! Masa, wajah sangar berkumis memakai seragam MERAH MUDA...??? "emang akika cowo apaan..??"
  2. Investor/Pengusaha yang tinggal di Jakarta, khususnya yang bergerak di bidang Mall, Hypermarket, Minimarket sangat terancam! Jokowi lebih suka dengan pasar tradisional, dan berjanji untuk merenovasi pasar-pasar tradisional di Jakarta. Bahkan menyarankan kepada masyarakat untuk tidak berbelanja di mall. Kalau cuma "window shopping" bolehlah di Mall, tapi belanjanya tetap di pasar. Belum lagi termasuk perijinan yang PASTI akan sulit untuk didapat. Dan tidak menutup kemungkinan, banyak yang akan diperiksa ulang perijinannya.
  3. Melalui kampanye "Kartu Jakarta Sehat", Jokowi mengancam akan MENCOPOT Dirut Rumah Sakit Negeri jika menolak pasien pemegang kartu, dan jika Dirut RS Swasta, Jokowi mengancam akan mempersulit ijin apapun yang diajukan pihak yang bersangkutan jika menolak pasien pemegang kartu.
  4. Ahok tidak ketinggalan untuk ikut-ikutan mengancam. Pada acara debat Cagub-Cawagub yang diselenggarakan oleh MetroTV, Ahok dengan jelas mengancam para PNS yang sudah "uzur" untuk dipensiunkan secepatnya. Demikian juga saat ditanya bagaimana cara menghadapi birokrasi di Jakarta sesaat setelah hasil final quick count, Ahok dengan ringan menjawab: "Jika ada yang tidak menuruti atau melawan di birokrasi Jakarta, akan dicopot. Masih banyak orang-orang muda dan pintar yang antri dan siap untuk mengisi posisi"


Hasilnya? sudah bisa dilihat.. Selain cukup besar yang memilih untuk golput, kemenangan Jokowi-Ahok juga sangat tipis dari pihak yang kalah.


Coba saja Jokowi mau mendukung garangnya Satpol PP saat bertugas dengan berjanji akan memfasilitasi mereka tidak hanya pentungan tapi pistol? pasti ribuan SatpolPP yang beringas di Jakarta akan dengan senang hati mendukung dia.

****
Seandainya saja Jokowi tidak anti Mall, Hypermarket, Minimarket, sudah barang tentu pengusaha-pengusaha tersebut akan memberikan suara bagi Jokowi-Ahok.

****
Apalagi suara dari para PNS yang suka "ngepet" jam kerja dan dana operasional yang pasti jumlahnya tidak sedikit (kalau sedikit, Jakarta tidak separah ini kan?). Jika Ahok tidak mengancam akan mencopot mereka yang tidak becus di dalam pemerintahan Jakarta, bisa dibayangkan berapa besar dukungan yang akan mengalir ke pihak mereka?


Inilah sedikit kebodohan pasangan No.3, Jokowi-Ahok yang gemar mengancam sehingga hanya menang tipis 4% (hasil resmi pada rekap perolehan suara tingkat provinsi. 28/09/12). Yang memilih mereka hanya orang-orang yang ingin perubahan pada Jakarta agar lebih baik. Yang memilih mereka juga hanya orang-orang yang terpinggirkan dalam pemerintahan karena berusaha jujur.

Rasain lu Jokowi-Ahok, cuma bisa unggul 4%...!!! Hahahahahaha...!!

*****  Biar cuma unggul 1% pun YANG PENTING MENANG...!!! Terima kasih kepada rakyat DKI Jakarta, khususnya yang ikut andil memberi jarak 4% pada hasil suara. Kalau tidak...........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun