Mohon tunggu...
Cahyono Al Mansyur
Cahyono Al Mansyur Mohon Tunggu... -

.. daripada mengutuk kegelapan, nyalakan saja lebih banyak lilin, karena potensi adalah kekuatan dan kekuatan harus memiliki tujuan..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

7 Agustus 2012   23:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Adalah Ki Hajar Dewantara yang pertama kali mengggas konsep kelas tiga dinding. Filosofi yang beliau kemukakan adalah tidak adanya sekat antara kelas dengan realitas.

Pendidikan bersifat antisipatoris. Ini terjadi karena dunia pendidikan adalah dunia yang dinamis. Yang abadi adalah perubahan. Konsekuensinya, jika pelaku pendidikan tidak ikut mengantisipasi perubahan yang terjadi maka ia akan tertinggal. Ia akan membusuk.

Almarhum Prof. Mochtar Buchori pernah menyampaikan pemikirannya bahwa  ada tiga hal yang menjadi esensi pendidikan : mandiri, hidup berharga dan hidup bermakna. Maka, untuk bisa mandiri sesorang harus memiliki keterampilan. Untuk bisa menghargai hidup seseorang harus punya ilmu pengetahuan dan untuk bisa memaknai hidup seseorang harus punya kearifan.

Pak Agus Sampurno saat TOT Pendidikan Berbasis ICT di Jatiluhur menulis motto yang hampir sama di slide-nya : The world is a big classroom. Each day is a new lesson, and everyone i meet is a teacher.

Sudah banyak metode pembelajaran dibuat. Metode yang didalamnya terangkum beragam model yang merangkum beragam teknik. Berbicara tentang lingkungan sebagai sumber belajar adalah berbicara tentang tindakan. Lingkungan sebagai sumber belajar berada pada ranah praktek, bukan teori.

Pelaku pendidikan yang menggunakan lingkungan sebagai sumber belajarnya akan muncul ke permukaan sebagai guru kreatif, guru potensial, guru inspiratif, guru yang disukai dan dihormati muridnya. Lingkungan menjadi motivasi intrinsik bagi pelaku pendidikan dalam mengembangkan kompetensi kepribadian dan sosialnya, sehingga saat mengembangkan kompetensi pedagogiknya, ketiganya akan menghablur lalu lahir kemabali dalam wujud seorang guru profesional.

Sampai kapanpun, pendidikan akan menjadi ujung tombak kemajuan sebuah bangsa, salam.

saung kreatif, jelang ashar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun