Mohon tunggu...
Bhinneka
Bhinneka Mohon Tunggu... Model - PT. Bhinneka Mentaridimensi

Bhinneka adalah pionir e-commerce di Indonesia, yang hadir sejak 1993 di bawah perusahaan PT Bhinneka Mentaridimensi. Bhinneka melayani perorangan melalui Bhinneka.com (B2C), pengadaan perusahaan berbagai skala melalui platform b2b.id (B2B), pengadaan bagi lembaga pemerintahan melalui LKPP (B2G), maupun pengadaan mesin cetak digital berformat besar melalui Bhinneka Digital Printing Solutions (DPS).

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah E-commerce Indonesia: Apa yang Telah dan Akan Terjadi?

8 September 2017   15:44 Diperbarui: 8 September 2017   16:24 46244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2016/09/03/1415059Jokowi-Alibaba780x390.jpg

Baru beberapa hari lalu, pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengumumkan bahwa Jack Ma resmi menjadi penasihat e-commerce Indonesia. Tokoh di balik raksasa Alibaba Group tersebut pun diharapkan dapat membantu tim perumus peta arah perkembangan e-commerce Tanah Air, demi memaksimalkan potensi sektor perdagangan digital ini.

Tak tanggung-tanggung, penawaran untuk Jack Ma dilakukan dengan sangat serius. Seperti diberitakan Kompas.com, Presiden Joko Widodo sudah bertemu dengan Jack Ma di Hangzhou pada September 2016. Kemudian difinalisasi dalam pertemuan dengan Menkominfo Rudiantara dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Beijing, Tiongkok, 22 Agustus lalu.

Bukan hanya Jack Ma, pemerintah juga mengincar nama-nama besar lainnya sebagai penasihat.

Beberapa minggu sebelum itu, jagat e-commerce Indonesia sudah ramai dengan beraneka kabar dan berita. Secara garis besar, bisa dibagi sebagai berikut.

  • Hadirnya brand baru
  • Terjadinya akuisisi
  • Terjadinya perubahan tren belanja
  • Terjadinya perubahan struktur dan figur
  • Adanya suntikan dana
  • Adanya brand yang tutup atau berhenti beroperasi

Segala hal yang terjadi dalam dunia e-commerce Indonesia, bisa dipastikan tak akan jauh dari topik-topik di atas. Selain mengenai Jack Ma, beberapa hal lain yang sedang hangat saat ini seperti suntikan dana sebesar USD 1,1 miliar atau setara Rp 14,7 triliun dari Tiongkok untuk marketplace Tokopedia pertengahan Agustus lalu, seolah menjadi manuver besar setelah sebelumnya ada kompetitor dari negeri yang sama berinvestasi ke Go-Jek dan Traveloka.

Dengan demikian, tak aneh bila muncul proyeksi bahwa transaksi e-commerce Indonesia bisa mencapai Rp 144 triliun pada 2018 mendatang, dua kali lipat lebih dari APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2017.

Luar biasa banget, kan? Namun di belakang segala keseruan dunia e-commerce Indonesia, sudah ada lebih dari 24 tahun catatan perjalanan dan pencapaian dalam sejarah sektor yang satu ini. Barangkali hanya ada segelintir orang yang bisa membayangkan semua ini pada 1994 silam, ketika penyedia layanan internet pertama kali hadir di Indonesia.

BAGAIMANA INI BERMULA?

1994-1999

Jalan ceritanya mungkin akan berbeda, atau bahkan sangat sulit membayangkan angka Rp 14,7 triliun dan bentuk-bentuk pemanfaatannya, jika IndoNet tidak hadir sebagai Internet Service Provider (ISP) komersial pertama di Indonesia 23 tahun silam.

Kehadiran IndoNet menjadi pembuka kesempatan dan peluang pemanfaatan teknologi telekomunikasi dan informasi yang sebesar-besarnya dalam segala bidang, termasuk perdagangan. Kendati pada awalnya, internet baru semata-mata digunakan sebagai media komunikasi dan perpanjangan promosi, bukan sebagai platform untuk melakukan transaksi itu sendiri.

Kala itu, layanan internet dimanfaatkan untuk menjadi etalase digital. Konsumen dapat melihat barang yang diinginkan, tetapi proses negosiasi dan jual beli tetap dilaksanakan dengan cara-cara konvensional. Paling tidak lewat sambungan telepon. Cara ini berlaku umum, dan dijalankan oleh para pemilik toko yang sudah merambah ke jagat maya.

Seiring berjalannya waktu, ide-ide untuk memaksimalkan pemanfaatan layanan internet terus bermunculan, termasuk dalam bentuk perdagangan elektronik dan komunitas virtual. Seperti yang dipaparkan Ketua Indonesia e-Commerce Association (idEA) Daniel Tumiwa 2016 lalu. Tahap ini ditandai dengan hadirnya Bhinneka.Com, dan forum Kaskus pada 1999, walaupun rintisannya sudah dilakukan beberapa tahun lebih awal. Selain itu, muncul juga startup berita berupa portal Detik di tahun yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun