Jasatnya sudah mulai digerogoti oleh kejamnya sang usia, tidak ada  ampun, tidak ada kata undur,tapi semangatnya membuat kami yang masih  muda, malu, iya......malu, jujur kami malu. begitu juga dengan semangatnya  menjalankan perintah Tuhannya,
Nenek Junaidi namanya, umurnya kisaran 85 tahun atau malah lebih,  beliau tinggal di desa bandok kecamatan wanasaba daerah lombok timur  nusa tenggara barat, daerah yang memang sangat terpencil dan mungkin  bisa dikatakan daerah tertinggal. kemiskinan masih menjadi pemandangan  yang lazim didaerah ini, namun jujur, penduduknya tidak ada satupun yang  mau berpangku tangan, malah banyak dari para pemudanya merantau ke  Malaysia untuk sekedar merubah nasib dan takdir.
Tapi kami tidak tahu apa penyebab kemiskinan yang melanda orang-orang  yang selalu dan tetap semangat bekerja ini, ada yang salah?, dimana?  entahlah. mungkin pemerintah lebih memperhatikan lagi daerah-daerah  tertinggal seperti ini.
Nenek Junaidi adalah seorang janda yang bisa dikatakan jompo, dengan  enam orang anak yang nasibnya tidak jauh berbeda dengannya, karnanya dia  tidak terlalu banyak menuntut ke anak-anaknya, karna mungkin dia sudah  tahu kondisi dan kesedihan yang dialami oleh anak-anaknya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nenek Junaidi menjual buah yang  dibeli dipasar untuk dijual kembali, hasilnya tidak banyak malah sering  buah yang dijajakan tidak laku dan membusuk, hal ini lumrah dialami.  karna dia tahu penduduk disekitar tempat tinggalnya  jangankan membeli  buah untuk membeli secanting beraspun masih sangat sulit bagi mereka.
" Alloh sudah mengatur rezeki kami nak", ungkapnya ketika kami  menanyakan hal ini padanya, "tawakkal, jangan pernah meminta walau kita  dalam kesulitan, Alloh tidak pernah melupakan kita nak". dalam sekali  nasehatnya untuk kami,
tubuh rentanya tidak mematahkan semangatnya untuk sekedar mengais rezeki-Nya,
Catatan By Rasyid
http://permatakhadijah.wordpress.com
permata.khadijahku@gmail.com/081933092617