Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kemampuan Mengendalikan Pekerjaan Turut Tentukan Hidup dan Mati Anda

27 Januari 2021   14:47 Diperbarui: 28 Januari 2021   14:18 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan bangga jadi karyawan 'fast response'. Bisa jadi kesehatan Anda korbannya. (Foto: Startup Depot, Wikimedia Commons)

Usut punya usut, setelah saya baca di jurnal ilmiah, kemampuan untuk mengendalikan pekerjaan agar tak sampai mencekik leher adalah sebuah kemampuan yang harus dimiliki semua orang, baik atasan dan bawahan di abad 21.

Kenapa atasan juga harus tahu caranya mengendalikan pekerjaan? Ya karena meski dia tampaknya juga cuma menyuruh-nyuruh bawahan untuk bekerja, pastinya pikirannya juga tersita untuk itu.

Sebuah studi mengemukakan bahwa makin tinggi kemampuan kita dalam mengendalikan pekerjaan agar tidak terlampau stres, semakin kita bisa panjang umur. 

Penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Indiana University Kelley School of Business menemukan bahwa orang-orang yang berada dalam bidang kerja yang tingkat stresnya tinggi dan kurang memiliki kendali atas arus pekerjaan yang masuk dan harus ditangani cenderung meninggal lebih cepat atau memiliki kesehatan yang lebih buruk dibandingkan orang-orang yang memiliki fleksibilitas dan hak untuk menghabiskan waktu pribadi (tanpa harus menjelaskan untuk apa waktu itu dihabiskan).

Selain itu, orang dengan kemampuan mengendalikan pekerjaan bisa menentukan sendiri tujuan mereka dalam karier. Jadi, ada tujuan yang lebih jauh dan besar daripada sekadar bekerja dan mencari nafkah di bisnis milik orang lain. 

Mungkin Anda bertanya: "Jangan sekadar mengklaim dong! Mana angkanya?"

Soal angka, begini penjelasannya:

Dari sampel subjek studi yang melibatkan 2.363 warga berusia 60-an tahun ke atas di Wisconsin, Amerika Serikat, mereka yang dulunya bekerja tanpa bisa mengendalikan volume pekerjaan dan memiliki tingkat tuntutan yang sangat tinggi 15,4% lebih banyak peluangnya untuk meninggal dibandingkan rekan mereka yang bisa mengatur volume pekerjaan dengan tingkat tuntutan kerja yang relatif lebih rendah.

Sementara itu, mereka yang memiliki pekerjaan dengan volume yang bisa dikendalikan dan memiliki tingkat tuntutan tinggi menunjukkan adanya penurunan peluang meninggal sebanyak 34% bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja dengan tingkat tuntutan lebih rendah.

Jadi, kita bisa ketahui dari sini bahwa mereka yang memiliki pekerjaan yang paling membuat stres pun bisa hidup lebih panjang bila mereka memiliki kemampuan mengatur volume kerjanya dan memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan. Masuk akal, kan? 

Lalu bagaimana jika kita memiliki atasan yang sangat menuntut dan gila kerja begini? Apakah kita harus mengundurkan diri (resign)? Tapi bagaimana jika belum dapat pekerjaan baru atau masih ada beban ekonomi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun