Mengutip dari hasil penelitian yang dilakukan sejumlah ilmuwan di Taiwan dan dipublikasikan di American Heart Association's Scientific Sessions pada tahun 2011 lalu, diketahui memang ada kaitan antara prosedur "tooth scaling" dan frekuensi serangan jantung dan stroke. Studi ini patut dipercaya karena melibatkan 100 ribu subjek penelitian dan berlangsung selama 7 tahun.
Lebih lanjut, dikatakan penurunan risiko serangan jantung yang dicapai bisa sampai 24%. Sementara itu, untuk penurunan risiko stroke bisa menurun hingga 13%. Semua angka ini dihasilkan dengan membandingkan mereka yang menjalani "tooth scaling" secara teratur dan mereka yang tak pernah sama sekali menjalaninya.
Frekuensi "tooth scaling" yang dianggap standar ialah dua kali atau lebih dalam periode waktu dua tahun. Dengan kata lain, standarnya ialah sekali setahun.
Mereka yang menjalani pembersihan gigi secara intensif ini lebih terlindung dari risiko serangan jantung dan stroke karena ternyata dapat mengurangi peradangan (inflamasi) yang memicu pertumbuhan bakteri yang bisa berujung pada dua gangguan kesehatan fatal tersebut.
Tak heran, kita bisa memprediksi risiko serangan jantung dan stroke pada seseorang dengan menilai kesehatan gigi dan gusinya.Â
ah, untuk melakukan prosedur "tooth scaling" ini, harus diakui seorang pasien memang harus menyiapkan dana yang tak bisa dikatakan sedikit. Besaran 'investasi' tersebut bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Saya sendiri harus merogoh kocek sampai Rp800.000 untuk melakukannya di klinik gigi di satu sudut ibukota. Itupun sudah dengan biaya konsultasi yang digratiskan teman saya (tanpa saya minta).
Namun, sekali lagi jika Anda memang sudah merasakan ada masalah kebersihan dan kesehatan gigi dan gusi, tak ada salahnya menjalani "tooth scaling" ini untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih berat seperti sakit jantung dan stroke. Toh cuma setahun sekali, bukan? (*/akhlis.net)