Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

A Thousand Miles Away 5#Memburu Belut LochNess

28 Januari 2021   22:14 Diperbarui: 4 November 2021   00:33 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/822047738203627857/

http://atmilesaway.blogspot.com/search/label/Belut%20Loch%20Ness

Sebenarnya cerita ini jauh dari kisah Loch Ness di Danau Windermere, Inggris, hanya saja karena belut itu berukuran super besar mengingatkan aku dengan kisah "monster danau Lochness". Yang kami sebut "danau" adalah sumur umum di belakang rumah Haji Rohmat. Sumur itu dalam, kurang lebih 10 meter, dindingnya dibuat dari genteng merah yang disusun jajar. 

Dan sepengetahuan aku di dinding sebelah kanan dalam ada sebuah lubang besar tempat mengalirnya mata air, tapi juga tempat belut itu tinggal.Tak pernah ada seorangpun yang berani masuk ke dalam sumur untuk sekedar membersihkan atau mengambil benda yang jatuh. Takut dibelit atau bahkan digigit, padahal belut tak pernah menyerang manusia. Hanya karena bentuk dan ukurannya yang besar membuat kami semua ketakutan yang tak beralasan.

Aku dan teman-teman pernah berusaha untuk memancingnya, dengan menyiapkan banyak pancing dengan tali pancing senar yang besar. Kami berharap dan menunggu dimulai dari pagi-pagi sekali, karena kami pikir mungkin pagi-pagi sekali belut itu akan keluar dan memakan umpan yang kami pasang, tapi ternyata hingga tengah hari tak satupun kail yang dimakan umpannya, yang ada justru ikan-ikan besar yang mengambil umpan itu. Barangkali karena banyaknya ikan-ikan itulah makanya belut itu betah tinggal, bertambah besar dan tak mau memakan umpan yang disediakan siapapun untuk memancingnya keluar. Atau barangkali juga karena memang tak bisa keluar lagi.

Bagi kami yang anak-anak kisah belut itu menjadi misteri besar, sehingga hampir setiap waktu kami selalu mencuri-curi kesempatan untuk sekedar melihat ke dalam sumur di waktu-waktu yang tak terduga kapanpun, bahkan dengan cara yang aneh, misalnya berjingkat-jingkat, berjalan pelan waktu mendekati sumur, karena siapa tahu belut raksasa itu bisa mendengar langkah kami sehingga akan lari sebelum kami sempat melihatnya. 

Dan ketika semua upaya itu gagal, kami biasa melampiaskan kekesalan kami dengan melempari sumur itu dengan potongan genteng dan batu yang banyak di sekitar sumur, sambil berharap siapa tahu lemparan kami bisa mengenainya dan belut itu keluar dengan tubuh terluka..?. Begitulah anak-anak berfantasi.

Tapi ternyata orang-orang dewasa di tempatku juga punya rasa penasaran yang sama, cuma caranya mungkin tak segila kami yang masih anak-anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun