Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Arkeologi Indonesia untuk Pemuliaan Peradaban

30 Desember 2020   13:44 Diperbarui: 24 Januari 2021   17:16 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Arkeologi Indonesia Unruk Pemuliaan Peradaban, Foto Kawasan Megalitik Lore Lindu. Sumber: Balai Arkeologi Sulawesi Utara

Sumberdaya Arkeologi Untuk Keadaban Bangsa dan Pemuliaan Peradaban

Konsep dengan tagline: ”Arkeologi untuk Bangsa” ini lahir dalam menyikapi program prioritas “Nawa Citta” pemerintahan sekarang dan yang ditegaskan dalam pertemuan dengan Dirjen Kebudayaan beberapa waktu yang lalu. Pada prinsipnya arkeologi untuk bangsa, adalah narasi untuk penguatan keadaban bangsa serta mengutip istilah yang sering disampaikan oleh I Made Geria,  kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, bahwa arkeologi untuk pemuliaan peradaban

Sebagai tantangan sekaligus kesempatan, konsep adalah pula sebuah blueprint yang diformulasikan dalam 3P, mencakup P1: Penelitian kebinekaan yang melekat pada Citta ke-9 (tagline: “Bineka Indonesiaku”); P2: Penelitian Arkeologi Maritim yang menyatu dengan Citta ke-1 dengan tagline: “Pulau Rumahku, Laut Halamanku”; dan P3: Pembangunan Rumah Peradaban yang berbaur dengan Citta ke-8 dan ke-9 dengan tagline: “Arkeologi untuk Keadaban bangsa.

Tidak hanya itu sejak dua tahun belakangan, penelitian Arkeologi juga diarahkan untuk tujuan SDG's ( Sustainable development Goals). Pada intinya, arkeologi tidak hanya bekerja di wilayah hulu, namun juga di wilayah hilir yakni pengelolaan dan pemanfaatannya, termasuk pemanfaatannya dalam pengembangan ekonomi kreatif

Ilustrasi Inovasi dan Kreativitas Pengembangan Sumberdaya arkeologi untuk Industri Kreatif. Sumber: Dokpri
Ilustrasi Inovasi dan Kreativitas Pengembangan Sumberdaya arkeologi untuk Industri Kreatif. Sumber: Dokpri
Pada intinya, lembaga arkeologi tidak hanya memproduksi ilmu pengetahuan, yang dihasilkan oleh pekerjaan di wilayah hulu oleh para peneliti, namun juga sebagai sarana pengembangan untuk pemanfataannya dalam mendukung pembangunan nasional, melalui peningkatan ekonomi masyarakat. 

Demikian. Salam Arkeologi, Salam Budaya, Salam Lestari.
Salam Hormat. Wuri Handoko 30/12/2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun