Mohon tunggu...
Wulidatul Rohma
Wulidatul Rohma Mohon Tunggu... Penulis - Profil pribadi

mahasiswa prodi piaud IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Ilmuwan

11 Desember 2019   05:03 Diperbarui: 11 Desember 2019   05:20 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tujuan saya membuat artikel kali ini yaitu ingin berbagi informasi kepada anda para pembaca tentang ilmu pengetahuan maupun tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. 

Pertama saya akan membahas tentang devinisi bebas nilai yang terdapat pada sebuah pengetahuan. Bebas nilai disini memiliki arti bahwa seluruh aktivitas yang berhubungan dengan proses penyelidikan ilmiah itu harus berdasarkan pada arti penting dari ilmu yang akan kita selidiki. 

Selain itu hal tersebut juga bisa kita jadikan pedoman bagi adanya prinsip-prinsip bebas nilai dari suatu kegiatan ilmiah. Karena keduanya sama-sama mengacu pada arti penting dari sebuah ilmu pengetahuan, maksudnya disini kita bisa mengartikan jika tidak ada bantuan dari luar selain bagian-bagian penting dari proses pengamatan pengetahuan yang kita lakukan. 

Yang perlu kita ingat bahwa ilmu pengetahuan itu tidak boleh terprovokasi oleh values yang berada di luar ilmu pengetahuan itu sendiri. Karena ilmu pengetahuan itu harus free. Maksudnya disini bahwa seseorang itu diberi kebebasan untuk memilih dirinya sendiri dalam hal kemampuan yang mereka miliki. Namun jika dalam ilmu khusus berbagai teori tidak sepenuhnya  mendukung, maka hal tersebut akan dapat melanggar kebebasan dari suatu ilmu pengetahuan. 

Lalu disini saya juga akan menjelaskan tentang nilai objektif & subjektif. Namun sebelum membahas lebih lanjut saya akan memberi tahu kepada anda apa itu yang dimaksud dengan obyektif. Obyektif itu merupakan sesuatu yang dapat diukur dengan menggunakan persepsi manusia sedangkan subjektif itu merupakan kenyataan yang ada pada pikiran, keyakinan, maupun instink manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang obyektif itu akan lebih bebas nilai dibandingkan dengan sesuatu yang subjektif.

Setelah itu saya juga akan memberi tahu kepada anda tentang etika keilmuan. Etika keilmuan itu adalah motivasi psikis yang secara nyata  dapat memberikan pengaruh kepada seorang ilmuwan, selain itu etika keilmuan itu juga dapat memberitahukan seorang ilmuwan bagaimana cara mereka memproses suatu kebenaran dan mengimplementasikan kebenaran keilmuannya secara lebih mendalam. 

Etika keilmuan itu ternyata memiliki keterkaitan dengan adanya kehendak seorang ilmuwan untuk bersikap benar, jujur, dan adil, setia, tanggung jawab, dan tahan uji dalam mengembangkan suatu ilmu. Etika keilmuan itu pada dasarnya dapat menunjukkan adanya kebangkitan manusia dengan munculnya berbagai macam aktivitas keilmuan maupun inkuiri (penemuan) keilmuan yang dihasilkan.

Yang terakhir yaitu saya akan memberi tahu tentang tanggung jawab keilmuan dalam keinsafan etis maupun kewajiban etis. Tanggung jawab seorang ilmuwan itu pasti lebih mengacu pada kebermanfaatan suatu ilmu, dan bukan hanya mengacu pada epistemologi saja. 2 hal yang saling berhubungan erat dengan kemanfaatan ilmu yaitu:

  1. Ilmuwan itu harus bersikap netral
  2. Ilmuwan itu harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap aksiologis keilmuannya. Saya berharap mudah-mudahan artikel ini bisa berguna bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun