Pentingnya Keterampilan Berbicara bagi Siswa Saat Ini

                                                                                                         Wulan Indriyani Safitri, S.Pd

                                                                             (Mahasiswa PPG BK Dalam Jabatan Universitas Ahmad Dahlan)

                                                                                                          Guru BK SMKN 1 Saptosari

SMKN 1 Saptosari, khususnya siswa kelas X dan XI saat ini menggunakan kurikulum merdeka. Pada penerapannya, guru Bimbingan dan Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam upaya memfasilitasi  "Pengembangan Diri" siswa sesuai dengan arah peminatan. Kurikulum merdeka merupakan program pembelajaran yang mengintegrasikan program peminatan peserta didik sebagai suatu proses pemilihan dan pengambilan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi dan peluang yang ada di satuan pendidikan serta masyarakat pada umumnya. 

Dalam hal ini pelayanan BK membantu peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan arah perkembangan pribadi serta keputusan dirinya secara bertanggungjawab.

Kurikuummerdeka yang di kembangkan menggunakan filosofi menyatakan bahwa pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan bermasyarakat dan bangsa yang lebih baik. 

Seperti pada pelaksanaan BK di SMKN 1 Saptosari yang dilaksanakan dengan cukup baik karena setiap guru sudah dibagi tugas untuk mengampu 6 sampai 8 kelas sehingga guru BK lebih optimal dalam memberikan layanan kepada siswa termasuk dalam memfasilitasi siswa untuk pengembangan diri. Selain itu guru BK dalam waktu yang akan datang tepatnya semester 2 ini akan diberikan jam tersendiri untuk masuk yaitu sekitar 1 jam pelajaran (45 menit/jam)  untuk memberikan layanan kepada siswa.

Idealnya siswa SMK mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tugas perkembangannya. Salah satu tugas perkembangan pada siswa SMK yaitu kesadaran tanggung jawab. Dalam hal ini siswa diharapkan mampu menunjukan kesamaan (equality) dan/atau kesetaraan (equity) dalam berinteraksi dengan orang lain sesuai hak dan kewajiban. Salah satu perilaku sosial yang positif  yang dapat diterapkan oleh siswa yaitu dengan meningkatkan kemampuan berbahasa berupa keterampilan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia yang baik dan benar. 

Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting perannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara. Dengan menguasai keterampilan berbicara, siswa akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya sesuai dengan konteks dan situasi pada saat siswa sedang berbicara. Seperti proses pembelajaran Kurikulum merdeka yang mendorong siswa lebih aktif untuk melakukan pengamatan, diskusi, analisa, dan presentasi yang membutuhkan keterampilan berbicara dalam pencapaiannya.

Kenyataannya siswa belum mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tugas perkembangannya. Dalam hal ini siswa belum  mampu mengembangkan keterampilan berbicara yang baik. Contoh kasus yang terjadi di sekolah yaitu kebanyakan dari siswa ketikan diminta untuk memberikan pendapatnya di depan umum siswa diam, takut salah ketika berbicara, intonasi penggunaan bahasa dengan teman sebaya yang kurang tepat (sering berteriak), dan saat diajak tanya jawab siswa terlihat pasif.

Kesenjangan yang terjadi yaitu meningkatkan keterampilan berbicara dalam berkomunikasi merupakan hal yang tidak mudah bagi siswa. Hal ini terjadi karena siswa menganggap berbicara didepan umum, merupakan hal yang sulit dan membutuhkan kebiasaan serat kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu penggunaan bahasa yang tepat dalam penyampainan pesan (berkomunikasi) merupakan hal terpenting dalam keterampilan berbicara. Penggunaan pendekatan pembelajaran, metode, media, atau sumber belajar juga dapat mempengaruhi siswa dalam keterampilan berbicara.  

Sehingga kebanyakan siswa tidak diajak untuk belajar berbahasa tetapi mempelajari teori tentang bahasa yang mengakibatkan keterampilan berbicara yang melekat pada diri siswa merupakan sesuatu yang rasional dan kognitif belaka, belum manunggal secara emosional afektif.

Maka dari itu meningkatkan keterampilan berbicara diperlukan metode yang tepat salah satunya yaitu dengan Bimbingan Kelompok teknik Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan berdiskusi ini sangat berguna untuk meningkatkan dan melancarkan keterampilan berbicara secara baik dalam bentuk kelompok.