Mohon tunggu...
Wahyu Satriyo Wicaksono
Wahyu Satriyo Wicaksono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Komentator pun harus punya data, karena kasihan yang dikomentarin. twitter @wsatriyow website : bataminenglish.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasionalisme dan Coretan pada Merah Putih

23 Januari 2017   14:04 Diperbarui: 23 Januari 2017   14:20 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Erdogan waktu memungut bendera Turki. Sumber Foto : internet

Ada kejadian menarik pada saat sesi foto KTT G20 yang diselenggarakan pada bulan September di tahun 2013. Saat itu Erdogan masih menjabat sebagai Perdana Menteri Turki. Saat itu pula Erdogan menjadi viral di tanah air karena ulahnya memungut sendiri bendera Turki yang tidak seberapa besar, yang bisa dimasukkan ke saku jas, agar tidak diinjak olehnya. Viral karena jarang ada kepala negara yang memungut bendera negara mereka sendiri pada saat sesi foto tersebut. Nasionalisme yang tinggi katanya. Di-viral-kan juga sama mereka yang mengaku paling beragama serta soleh dan solehah. 

Setelah tiga tahun berlalu, presiden, anggota legislatif, bupati dan walikota berganti. Ada yang terasa berbeda. Ada yang dulu diperjuangkan dan disebar rame-rame sudah tidak relevan lagi. Bahkan ada yang bilang sore tahu, malamnya tempe. Itulah mengapa kadang saya malas berjibaku mempertahankan pendapat hanya untuk kemenangan sesaat. Cobalah tengok hari ini. Di lini masa akun sosmed kita, masih relevankah apa yang kita posting dulu? seperti dihisab rasanya jika melihat perdebatan sengit yang melukai hati temen-temen kita. Apalagi sampai memutuskan silahturahmi. Ingin ketawa ngakak rasanya.

Sekarang kita bandingkan dengan kejadian yang sedang hangat-hangatnya di tanah air. Ada beberapa kejadian bendera kita dicoret sendiri oleh WNI, bukan oleh WNA, apalagi oleh WN China, miris lihatnya. Pelakunya beragam, mulai dari pelajar SMP, siswa SMK, dan bahkan ada warga Mojokerto yang melakukannya. Kita tentu tidak lupa pada tahun 2013, ada yang band asing Metallica membentangkan bendera merah putih bertuliskan Metallica - Solo – Indonesia yang diduga kuat dibawa oleh anak metal dari Solo, karena pada akun twitter milik band metal asal Solo, Down for Life, mereka mengunggah foto bendera yang sama sesaat sebelum konser dimulai.

Begitu banyaknya pencoretan pada bendera merah putih yang dilakukan oleh warga negara Indonesia sendiri membuat hati ini lelah. Ketika kejadian terakhir, dimana bendera merah putih kita dicoret oleh tulisan arab, bahkan ada gambar pedangnya, dan dibelain. Ada gak yah permintaan maaf dari pelaku? Beda dengan Iwan Fals yang khawatir dan merasa bersalah telah melanggar undang-undang. Apalagi sebelumnya ada netizen yang mempertegas bahwa beberapa pahlawan Indoensia adalah orang kafir.

Bangsa ini bisa besar, mulai dari diri kita sendiri. Gak mungkin bangsa lain bisa menghancurkan bangsa ini jika kita sendiri tidak membiarkannya hancur. Dari hal-hal yang kecil kita jadikan patokan dan landasan. Bendera alat pemersatu kita dari Sabang sampai Merauke. Jangan dirusak dan jangan dicoret. Kalau itu terjadi jangan salahkan nanti Aceh dan Papua punya bendera sendiri

Mumet aku mikirin Indonesia. Dah nyari duit dulu ajah, besok nulis lagih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun