Mohon tunggu...
Wong Bagus
Wong Bagus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uniknya Cara Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto Ciptakan Kamtibmas

22 November 2017   16:20 Diperbarui: 22 November 2017   16:40 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini Cara Kapolres Hadirkan Kamtibmas Jombang

Polisi dan masyarakat bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa  dipisahkan. Keduanya saling melengkapi. Polisi mengayomi dan melindungi.  Masyarakat mendukung dan bekerjasama. Mereka saling bersinergi.  Tujuannya satu. Menciptakan lingkungan yang aman, tentram, dan tertib.

Polisi hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya saat terjadi  kejahatan atau keonaran. Saya menekankan kepada seluruh personel, agar  Polisi sesering mungkin menyapa masyarakat. Karena kehadirannya  memberikan rasa aman, meski tidak sedang mengamankan. Kehadirannya  menumbuhkan ketertiban, meski tidak sedang menertibkan. Dan,  kehadirannya menumbuhkan rasa memiliki terhadap Polisi.

Senyum dan sambutan hangat masyarakat di mana pun dan sesingkat apa  pun, menjadi pelecut semangat yang luar biasa bagi Polisi. Begitu pun  dengan yang dirasakan masyarakat ketika polisi hadir. Perasaan yang  menyatu itulah, menjadikan komunikasi dua arah tanpa sekat, menciptakan  keterbukaan, menyingkirkan rasa canggung dan risih.

Dengan silaturahmi, tumbuh rasa saling memiliki. Rasa memiliki  tanggungjawab untuk bersama-sama menciptakan keamanan bagi diri sendiri,  keluarga, dan lingkungan. Rasa memiliki itu menumbuhkan kesadaran untuk  mencegah diri pribadi masing-masing dan lingkungannya dari perbuatan  yang mengusik rasa aman dan merugikan orang lain. Juga, kesadaran untuk  mendorong terciptanya keamanan terutama dari lingkungan yang paling  dekat.

Output dari silaturahmi itu sangat besar. Masyarakat mampu  menciptakan keamanan. Dan Polisi menjadi mitra masyarakat dalam menjaga  agar keamanan itu terus berlangsung. Di sanalah perpolisian masyarakat  itu terbentuk dengan sendirinya.

Ketika kejahatan dan keonaran menjadi musuh bersama masyarakat, tidak  ada pilihan selain menciptakan keamanan. Saat kejahatan dan keonaran  muncul, pilihannya hanya mencegah dan menghentikannya. Tentunya  dilakukan oleh masyarakat bersama-sama dengan Polisi. Situasi itu tidak  mungkin tercipta tanpa ada komunikasi yang baik antara keduanya.

Di Jombang, jumlah personel polisi tidak seimbang dengan populasi  penduduk. Kabupaten berjuluk kota seribu pesantren itu, didiami  1.241.911 jiwa. Sedangkan jumlah polisi 1.071 personel. Jika  dirata-rata, satu polisi menjaga 1.440 orang. Padahal idealnya, satu  polisi menjaga 350 orang. Jauh dari kata ideal.

Dengan kondisi tersebut, agar tetap bisa menjalankan tugas Polisi,  salah satu solusinya adalah dengan mengamalkan dan menjalankan ajaran  para Kyai dan Ulama.  Yaitu menjalin silaturahmi. Tidak harus menunggu undangan, tidak harus  menunggu ada kejadian, tidak harus menunggu ada hajatan. Setiap saat,  setiap waktu, pagi, siang, maupun sore, di mana pun, silaturahmi bisa  dilakukan.

Karena itulah, Saya sangat optimistis Kamtibmas di Jombang bisa  tercipta. Apalagi seluruh lapisan masyarakat mendukung tugas Polisi.  Para Kyai dan Ulama, ormas, Banser, NU, Muhammadiyah, dan masih banyak  komponen lain yang mendukung tugas polisi.

Mohon doa restu dan dukungan dari seluruh warga Jombang. Mari bersama-sama menjadikan Jombang sebagai kota yang tertib dan aman. Mulai dari diri sendiri, manfaatnya untuk diri sendiri dan semua orang.

Jombang, 4 Juli 2017
@amb98

http://amb98.com/begini-cara-kapolres-hadirkan-kamtibmas-jombang/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun