Tidak banyak yang berbeda dalam mengatur keuangan di bulan Ramadan dengan bulan-bulan lainnya di luar Ramadan.
Namun ada prinsip-prinsip yang kami pegang agar kondisi keuangan tetap kondusif sehingga dalam menjalankan ibadah puasa kita tetap menjalaninya dengan tenang dan berkah (insya Allah).
Prinsip-prinsip tersebut, antara lain:
1. Hindari "lebih besar pasak daripada tiang".
Ini berarti bahwa pengeluaran harus tetap terkontrol meskipun di bulan Ramadan ini kita mungkin tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang lebih beragam atau lebih enak dari bulan-bulan di luar bulan Ramadan. Misalnya untuk berbuka puasa dan untuk santap sahurnya.
Intinya, pengeluaran-pengeluaran harus selalu disesuaikan dengan pendapatan. Ada keseimbangan yang harus dijaga demi untuk tercapainya kebaikan dalam setiap perencanaan dan eksekusinya.
Bisa belajar dari hikmah penciptaan Tuhan yang kesemuanya diciptakan dalam keadaan yang seimbang, seperti dalam firman-Nya: Â
"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS Al-Mulk, 67: 3)
2. Tetap hemat dan menahan diri dari pemborosan.
Di sini berarti bahwa kita harus menanamkan sikap hemat dan menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu.