Dalam menjaga kesehatan gizi masyarakat, seorang guru besar ilmu gizi pertama di Indonesia yakni Prof. Poerwo Soedarmo mempelopori slogan 4 sehat 5 sempurna pada tahun 1950-an. Konsep yang terdapat dalam slogan tersebut memperhatikan komposisi makanan sehat yang mengandung 4 nutrisi utama yakni makanan pokok (karbohidrat), lauk pauk (protein), sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan oleh mengkonsumsi susu. Namun seiring dengan dijalankannya slogan 4 sehat 5 sempurna tersebut dalam menjaga gizi masyarakat, muncul beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi, seperti seseorang tidak akan mendapatkan gizi yang baik apabila porsi yang di piringnya sebagian besar adalah nasi atau karbohidrat dan hanya sedikit lauk pauk dan sayuran. Begitupula dengan konsumsi susu, dimana ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa. Sehingga berdasarkan pada permasalah-permasalahan yang muncul serta perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mengenai gizi, usaha menjaga kesehatan masyarakat pun dirasa memerlukan pembaruan dan adaptasi, termasuk dalam hal pedoman makan.
Pedoman 4 sehat, 5 sempurna kemudian mengalami pembaharuan menjadi 10 pesan gizi seimbang yang jika dilihat secara ringkas mengandung empat pilar utama yakni mengonsumsi makanan beragam, penerapan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal. Adapun 10 pesan gizi seimbang yang sekarang menjadi slogan kesehatan di Indonesia yaitu syukuri dan nikmati aneka ragam makanan, banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan, konsumsi lauk pauk berprotein tinggi, konsumsi aneka ragam makanan pokok, batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak, biasakan sarapan pagi sebelum beraktivitas, minum air putih yang cukup dan bersih, baca label pada kemasan pangan, cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir, olahraga teratur dan pertahankan berat badan normal.
Dalam upaya menyuarakan slogan 10 pesan gizi seimbang dan menjaga kesehatan masyarakat khususnya pada anak usia 6-12 tahun, mahasiswa kelompok 2 KKN Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan kegiatan edukasi gizi yang dikemas dalam bentuk kegiatan perkemahan anak yang bertempat di RT 07, RW 03, Kelurahan Gegerkalong, Bandung. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu hingga Minggu, tanggal 30-31 Juli 2022 dengan mengundang seluruh anak usia 6-12 tahun di RW 03. Kegiatan utama dalam acara ini tentunya mengenai sosialisasi gizi seimbang dan pengenalan pangan sehat kepada anak. Dengan menggunakan metode mentoring atau pematerian dalam kelompok kecil dari 60 orang jumlah peserta, mahasiswa kelompok 2 KKN UPI menjadi tau permasalahan apa saja yang dihadapi dalam porsi pangan anak di RW 03, Kelurahan Gegerkalong dan sejauh apa mereka mengenal gizi seimbang.
Setelah pembahasan mengenai 10 pesan gizi seimbang disampaikan, mahasiswa kelompok 2 KKN UPI melakukan kuis tebak bahan pangan yang dianjurkan dalam mejaga gizi seimbang. Kuis tersebut juga bertujuan untuk mengukur pengetahuan mereka dalam mengetahui ragam bahan pangan, dan hasilnya ternyata mayoritas dari mereka telah mengetahui ragam bahan pangan yang dapat dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari sehingga kebutuhan gizi mereka dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, mahasiswa kelompok 2 KKN UPI juga melaksanakan olahraga bersama yaitu senam pagi yang dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Juli 2022. Senam pagi tersebut dilaksanakan selama 20 menit dan peserta dapat mengikutinya dengan baik. Dengan demikian, dapat terlihat bahwa stamina dan daya tahan tubuh mereka masih terjaga dengan sangat baik.
