Mohon tunggu...
Wiwit Yuliani
Wiwit Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga tulisan yang saya buat dapat memberikan manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pelestarian Warisan Leluhur Wujud dari Cinta Tanah Air dan Melaksanakan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia di Candi Tugurejo Semarang

2 Juni 2023   17:33 Diperbarui: 2 Juni 2023   17:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Dalam rangka mewujudkan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) mata kuliah PPKN aspek CPL sikap yaitu berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa, mahasiswa dituntut untuk lebih kritis serta dapat mengimplementasikan semua ilmu yang diperoleh dalam kegiatan masyarakat. Mengenal peninggalan sejarah merupakan salah satu wujud peduli terhadap nilai luhur bangsa. Menjaga dan merawat peninggalan sejarah juga merupakan tanggungjawab kita sebagai warga negara dalam menjaga kesatuan NKRI.

Candi Tugurejo Semarang merupakan salah satu candi yang terletak di Kecamatan Tugu, Kelurahan Tugurejo, Kota Semarang. Letak Candi Tugurejo berada sekitar 2 KM dari UIN Walisongo Semarang. Kabarnya, Candi Tugurejo merupakan candi perbatasan antara Kerajaan Majapahit dan Padjajaran.

Candi Tugurejo memiliki dua gapura sebagai pintu masuk candi. Candi ini terdapat relief yang diyakini menyimbolkan sosok perempuan dan sosok brahmana yang terletak di samping kanan dan kiri candi. Karena letaknya di puncak bukit, suasana sekitaran candi sangat tenang, diliputi angin semilir, dan pemandangan yang cukup memanjakan mata. Candi ini juga kerap menjadi tempat persembahan oleh penduduk sekitar pada saat waktu tertentu.

Candi ini disebut sebagai replika dari Candi Gedong Songo yang terdapat di Kabupaten Semarang. Namun, Terdapat Tugu setinggi 2,5 meter yang menjadi cagar budaya yang dilindungi. Pada setiap sisi dinding umpak semenan tugu tersebut, ada dua prasasti yang dituliskan dengan huruf latin berbahasa Belanda, dan dua prasasti aksara Jawa berbahasa Jawa. Di bagian bawah tugu, terdapat prasasti berbentuk tapak kaki.

Dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa bangunan tersebut didirikan pada tahun 1938 oleh Dinas Purbakala. Konon, tugu tersebut pernah runtuh dan kemudian terjadilah pemugaran pada tahun 1938 tersebut.

Akses menuju Candi Tugurejo dapat melewati dua arah. Jika melewati perkampungan Tugurejo, untuk mencapai tempat candi berada harus melewati sekitar 99 anak tangga, dan nantinya akan melewait gapura candi sebagai pintu masuk. Namun, jika melewati jalan yang lebih luas atau jalan lain, nantinya akan melewati sekitar 20 anak tangga dari sisi pintu gapura lainnya. Namun, medan dari kedua jalur yang dilewati sangatlah sulit. Jalan menuju candi hanya dapat dilewati satu arah oleh pengendara mobil, dan diperlukan konsentrasi dalam berkendara. Karena rumput ilalang disekitaran sangatlah tinggi, cukup berisiko jika muncul hewan secara tiba-tiba.

Meski candi ini termasuk cagar budaya yang dilindungi, pengawasan dan perlindungan sangatlah memprihatinkan. Pasalnya, dinding-dinding candi banyak coretan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Banyak sampah yang berserakan di sekitaran candi tersebut yang tidak dibersihkan. Karena lokasi dan suasana candi pada malam hari kurang diperhatikan, tempat ini memungkinkan dikunjungi oleh beberapa oknum untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma.

Terlepas dari fakta sejarah tentang Candi Tugurejo ini merupakan peninggalan sejarah atau bukan, kita sebagai warga negara harus peduli dan merasa bertanggungjawab dalam melestarikan budaya dan menjaga NKRI. Langkah yang dapat kita lakukan atas fenomena tersebut seperti membersihkan sampah disekitaran candi.

Bagi pemerintah dan pihak dinas Pariwisata maupun dinas kebudayaan khususnya di Kota Semarang untuk bisa membantu dan memfasilitasi dan mengembangkan Candi Tugurejo karena objek wisata ini salah satunya wisata sejarah yang berbentuk candi yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Adanya jalinan atau kerjasama antara aparatur pemerintahan, tokoh masyarakat, budayawan, pihak swasta dan masyarakat umum dalam rangka membantu dalam proses pemugaran Candi yang ada wilayah Kota Semarang supaya lebih efektif dalam pengerjaaannya. Pemerintah harus berdialog dengan pihak-pihak yang terkait dengan dunia penelitian arkeologi dan dunia kepariwisataan agar pemasaran pariwisata didaerah ini berjalan sesuai dengan harapan dan bisa membangun dan mengembangkan Kota Semarang. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sadar dan mengubah sikap untuk peduli terhadap pelestarian peninggalan-peninggalan berupa Candi maupun peninggalan sejarah yang lainnya. Memberikan kemudahan pelayanan jasa dan informasi yang benar dan juga memprioritaskan keramah tamahan dalam setiap pelayanan.

Bagi Peneliti hasil yang telah dituliskan masih belum maksimal karena masih banyak lagi yang harus penulis gali dalam proses yang dilakukan dalam penelitian, maka perlu diadakan penelitian lanjutan guna dijadikan masukan dan saran yang konstruktif terhadap kesempurnaan hasil penelitian.

Melestarikan dan menjaga peninggalan budaya Indonesia sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia, bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang kaya akan budaya tetapi juga terkenal dengan kurangnya apresiasi. Padahal, dengan kita merawat peninggalan budaya berarti kita menghargai bentuk peninggalan nenek moyang atau pahlawan -- pahlawan bangsa yang sudah rela berkorban untuk bangsa kita. Terutama kita yang masih muda supaya anak dan cucu kita kelak tahu bahwa ada budaya yang sangat indah dan keren dari bangsa kita ini bangsa Indonesia.

"Tidak ada orang yang memiliki budaya tanpa membayar harga yang mahal untuk itu." James Baldwin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun