Upaya preventif untuk penyebaran Covid-19 berimbas pada perpanjangan masa libur di lembaga pendidikan yang awalnya masuk tanggal 6 April 2020, diperpanjang lagi sampai 21 April 2020.Â
Awal meliburkan siswa di lembaga pendidikan pada tanggal 16 Maret 2020, disambut antusias oleh para siswa maupun guru dimana pembelajaran yang awalnya ada kegiatan tatap muka sekitar 8 (delapan jam) tiap harinya dialihkan dengan belajar dari rumah bagi siswa dan bekerja dari rumah untuk guru. Tentunya ini banyak memberikan waktu istirahat di rumah dan mereka juga merasa aman dengan penyebaran virus Covid-19.
Namun hal yang awalnya banyak diharapkan baik oleh siswa maupun guru sebagai bonus dari rutinitas belajar dan mengajar, makin ke sini ternyata menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Hal ini bisa dilihat dari update status baik dari pihak siswa, orang tua maupun gury. Banyak yang mengeluh dengan belajar di rumah beban tugas dari bapak/ibu guru seolah sepeti membordir terus menerus. Â
Orang tua mengeluh harus mampu menjadi guru di rumah dan sebisa mungkin membantu anaknya biar tugasnya terselesaikan. Sedangkan di pihak guru juga ada keluhan waktu siswa mengumpulkan tugas ataupun chatting untuk bertanya tidak pernah dibatasi waktu dan kemampuan memori handphone selalu full dengan adanya pembelajaran daring.Â
Memang imbas dari penyebaran covid-19 tidak hanya menghabiskan energi kita dari segi fisik tetapi juga dari segi mental. Kita andaikan seolah kita ingin melakukan gencatan senjata dan mengibarkan bendera putih menghadapi kondisi seperti ini.Â
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membunuh rasa bosan dan kejenuhan baik untuk siswa, orang tua dan guru, mengutip dari beberapa kreatifitas yang banyak dilakukan masyarakat antara lain:
1. Disela-sela pembelajaran daring sesekali kita melihat youtube yang kontennya hal-hal yang lucu
2. Hindari medsos yang isinya melulu tentang covid-19 yang bisa membuat mental kita down
3. Buatlah video ataupun vlog yang bisa mengekspresikan perasaan anda ketika stay at home
4. Bagi bapak/ibu guru beri rentang waktu dalam memberikan tugas, lebih baik memberikan tugas quiz yang isinya konten materi tetapi dihubungkan dengan realita di masyarakat
5. Antara orang tua dan anak alihkan waktu dengan melakukan kegiatan bersama seperti memainkan permainan tradisional seperti main dakon, bekel, neker dan sejenisnyaÂ