Mohon tunggu...
Wiwik WigarwatiSPd
Wiwik WigarwatiSPd Mohon Tunggu... Guru - Guru TK Melati Langensari

Guru TK Melati Langensari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Play Dough di Rumah Meningkatkan Kecerdasan Motorik Halus Anak

29 Mei 2021   07:00 Diperbarui: 29 Mei 2021   07:01 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain Membuat Play dough di Rumah Meningkatkan Kecerdasan Motorik Halus Anak

Oleh : Wiwik Wigarwati, S.Pd

Wabah covid belum berakhir, Pendidik Anak Usia Dini bekerja keras supaya anak didiknya tetap melaksanakan kegiatan meskipun dilaksanakan di dalam rumah, atau biasa disebut pembelajaran daring ( dalam jaringan ) memberikan pengalaman baru bagi peserta didik. Pendidik menyusun perancangan pembelajaran yang berkualitas tanpa mengurangi aspek capaian perkembangan anak, di era yang serba digital pendidik bisa melaksanakan zoom, Gmeet maupun WAG untuk menyampaikan kegiatan apa saja yang akan dilakukan anak didik di hari itu. 

Melalui kegiatan bermain sambil belajar merupakan salah satu ciri khas dari kegiatan pembelajaran pada Anak Usia Dini. 

Pendidik merancang media pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak abad 21.  Pendidik juga melaksanakan pembelajaran, memilih sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik perkembangan anak, membuat rancangan bermain dan model bermain yang disesuaikan dengan usia anak didik yang dilaksanakan dengan bermain.

Kata pertama yang seringkali disandingkan dengan bermain adalah perasaan menyenangkan. Anak akan merasa bahagia ketika melakukan kegiatan main. Bermain justru akan mengurangi atau bahkan mengubah perasaan yang kurang nyaman menjadi kondisi yang membahagiakan pada anak. 

Proses pendidikan Anak Usia Dini mengembangakan 6 aspek perkembangan anak, yaitu aspek Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial Emosional, dan Seni menjadi target yang sesuai dengan Permendikbud. 

Dalam menstimulasi aspek kecerdasan Motorik halus pada anak penulis mengacu pada Permendikbud no. 137 Tahun 2014, dan penulis berupaya meningkatkan kecerdasan fisik motorik halus anak didik di TK Melati Langensari Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan melalui kegiatan bermain membuat Play Dough. membuat playdough akan melatih motorik halus anak karena memiliki banyak manfaat yaitu meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak, mengasah kemampuan motorik halus, memberikan wadah saat anak susah mengekspresikan emosinya, anak mampu mengembangkan koordinasi mata dan tanganya, anak juga mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dan literasi . 

saat kita mengajak anak membuat play doug di rumah dan anak membuatnya dengan senang hati anak akan mampu membedakan antara bahan yang belum dibuat teksturnya seperti apa, dan setelah dibuat  play dough teksturnya seperti apa. anak juga berkreasi akan membuat berbagai bentuk yang sesuai dengan keinginanya.  anak akan meremas-remas, menggenggam,  menggulung maupun membentuk benda sesuai keinginanya.  

bermain Playdough mengandung STEAM, yaitu acuan dalam mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan melakukan perilaku ilmiah. Science, Technology, Engeeneryng, Art dan Mathematic.  

Science, ketika tepung bisa berubah menjadi adonan playdough

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun